Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Soal LGBT Bukan Pro Kontra, Tapi Bagian dari Tanggung Jawab Sosial

LGBT dianggap sebagai orang-orang yang berkebutuhan khusus.Para pel aku, tentu mereka berjuang agar pasangan LGBT diterima masyarakat dan dilegalkan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Soal LGBT Bukan Pro Kontra, Tapi Bagian dari Tanggung Jawab Sosial
(Thinkstock)
Ilustrasi LGBT. 

Secara biologis, laki itu membuahi, wanita dibuahi, sehingga ada produktifitas.

Dari sini lahir keturunan sebagai proses regenerasi dan evolusi manusia.

Sejarah berlanjut karena pasangan itu punya keturunan. Dan lahirnya keturunan ini tidak mungkin bisa terjadi pada pasangan sejenis.

Seandainya orang tua mereka penganut LGBT, maka mereka tidak akan pernah lahir.

Artinya, mereka yang memilih perkawinan sejenis tidak memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberlanjutan sejarah umat manusia.

Mereka adalah kelompok manusia yang tidak memiliki tanggung jawab historisnya.

Secara ekonomi, lelaki menafkahi wanita. Keterbatasan fisik wanita dengan masa kehamilan dan melahirkan butuh sosok suami yang secara ekonomi menjamin nafkahnya.

Berita Rekomendasi

Meski tidak sedikit wanita yang bekerja. Tapi, itu bukan fitrah kodratnya.

Mereka melakukannya untuk aktualisasi diri, untuk sebuah pengabdian, dan sebagian karena faktor terpaksa disebabkan di antaranya tidak ada yang menafkahi.

Lelaki berpasangan dengan wanita, itu pasangan normal. Pasangan natural. Satu sama lain saling mengisi dan melengkapi kekurangan masing-masing.

Secara psikologis, biologis, sosial dan ekonomi saling menyempurnakan.

Sebaliknya, laki dengan laki, wanita dengan wanita, itu tidak normal. Pasangan yang tidak bisa saling mengisi atas kelebihan dan kekurangan kodrati dari masing-masing pihak.

Tidak akan punya keturunan, rawan konflik fisik jika pasangannya sesama laki. Dan sama-sama baper jika pasangan mereka sesama wanita. Aneh jika mereka bergandengan di depan publik.

Secara ekonomi, siapa yang bertanggung jawab memberi nafkah, sehingga lebih superior dan menjadi leader dalam rumah tangga. Ini juga berpotensi jadi masalah.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas