Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Layanan Telekomunikasi Selamatkan Bangsa dari Pandemi Covid-19

Betapa banyak warung kopi bermunculan, bolen pisang, kerupuk palembang, atau bento yang dijajakan di pasar online, yang sekaligus mengembangkan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Layanan Telekomunikasi Selamatkan Bangsa dari Pandemi Covid-19
TRIBUN JATIM/PURWANTO
Ilustrasi: Rapor ekonomi digital Indonesia di akhir 2021 – sebagai efek pembangunan dan peningkatan mutu jaringan telekomunikasi 

Oleh Moch S Hendrowijono *)

KABAR jatuhnya Sri Lanka ke jurang kemiskinan sangat menyayat hati yang akan lebih meruntuhkan ketegaran kita, kalau benar akan ada 59 negara lain yang bernasib sama dengan Sri Lanka. Jangan sampai Indonesia masuk daftarnya, bahkan walaupun angkanya akan lebih dari 100-an.

Indonesia tidak seperti beberapa negara yang sudah, sedang dan akan kolaps yang terjebak utang untuk membangun prasarana tanpa memperhitungkan kemampuan keuangannya. Walau kita juga pernah terkecoh membangun bandara yang tidak punya prasarana jalan, dengan letak yang “tidak ekonomis”, tidak mudah dicapai.

Jalan raya menjadi agregat ekonomi, yang tumbuh begitu lalu lintas logistik lancar, aman dan murah. Ribuan kilometer jalan tol dibangun lebih panjang dibanding masa pemerintahan rezim mana pun.

Sri Lanka mengandalkan utang luar negeri untuk membangun karena tidak punya sumber daya lokal, apalagi negerinya terus dikoyak perang saudara. Mengembangkan pariwisata untuk mendapat uang asing semula memberi hasil bagus, namun pandemi Covid-19 menghancurkan impian.

Sebanyak 45 persen dari 22 juta warga Sri Lanka terbiasa dibuai subsidi yang bermodalkan pinjaman asing. Tidak seperti negara lebih kecil, Luxemburg di Eropa Barat atau Singapura padahal keduanya juga tidak punya banyak sumber daya alam, bahkan air minum Singapura diimpor dari Malaysia.

Pendapatan per kapita Luxemburg nyaris 118.000 dollar AS (Rp 1,77 miliar), luas negerinya hanya 2.586 km2, penduduk sekitar 600.000 orang, Singapura, luasnya sedikit lebih besar dari DKI Jakarta, 722 km2, pendapatan per kapitanya sekitar 71.000 dollar AS (98.000 dollar Singapura).

Baca juga: Tower Telekomunikasi yang Diserang KKB Papua Termasuk Proyek Strategis Nasional

Berita Rekomendasi

Saat pandemi di Sri Lanka, pariwisata, transportasi, hotel, bisnis penyewaan hunian dan kantor kolaps, ditambah harga barang-barang impor, BBM, obat-obatan melambung, sebab pemerintah tidak punya cadangan devisa yang cukup. Sopir angkot perlu tiga hari antre BBM, barang impor sulit dicari, akhirnya tidak ada yang bisa dikerjakan, hanya WFN, work for nothing.

Sebenarnya kondisinya sama dengan kita, WFH, PJJ (pembelajaran jarak jauh), obyek wisata pendulang dolar lumpuh. Tingkat hunian hotel jatuh ke angka hampir nol karena langkanya tamu, ruang-ruang kantor pun kosong karena karyawan harus WFH.

Melalui fitur andalan 99 %  Usahaku, MyBusiness Store, Telkomsel mengajak para calon mitra untuk bersama-sama menyediakan solusi digital yang dapat memenuhi beragam kebutuhan UMKM
Melalui fitur andalan 99 % Usahaku, MyBusiness Store, Telkomsel mengajak para calon mitra untuk bersama-sama menyediakan solusi digital yang dapat memenuhi beragam kebutuhan UMKM (HO)

Telekomunikasi penyelamat

Bedanya, layanan telekomunikasi di Indonesia,bergerak bebas yang mampu menembus semua batas dan kemampuan. Sisi baik pandemi, berhasil menempatkan telekomunikasi sebagai penyelamat ekonomi bangsa, di balik PHK ratusan ribu pekerja.

Dalam keadaan normal saja, telekomunikasi (seluler) sudah ikut memajukan ekonomi satu bangsa. Menurut ITU (International Telecommunication Union), juga kajian Bank Dunia (2000), setiap kenaikan 10 % penetrasi broadband berkontribusi sebesar 1,38 % terhadap produk domestik bruto (PDB) per kapita.

Ketika terpepet keadaan, ide-ide muncul untuk orang yang optimis dan PHK justru memunculkan usaha-usaha perorangan dan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah berkembang.

Betapa banyak warung kopi bermunculan, bolen pisang, kerupuk palembang, atau bento yang dijajakan di pasar online, yang sekaligus mengembangkan jasa ekspedisi dan ride hailing, seperti Gojek, Grab dan Maxim.

Usaha-usaha dan UMKM tadi, promosinya, ekspedisi dan ride hailing bisa lancar karena didukung layanan telekomunikasi broadband, pita lebar. Juga yang WFH, yang PJJ, tidak mungkin bisa terhubung tanpa layanan telekomunikasi.

Baca juga: Kenaikan Harga Elpiji Nonsubsidi Jadi Beban Pelaku UMKM Sektor Makanan dan Minuman

Secara nyata, layanan telekomunikasi makin menghidupkan ekonomi dan menolong bangsa untuk mulai hidup sejahtera. New normal muncul dalam bentuk yang tidak kita bayangkan sebelumnya yang justru bergerak dari kelas bawah, dengan pemasaran yang berkembang ke seluruh Nusantara, dan dunia.

Karnia Anissa, ibu dua anak yang juga menanggung ibunya yang uzur di Bekasi, merasa dunianya hancur ketika kena PHK begitu pandemi melanda, karena jenis pekerjaannya tidak bisa di-WFH-kan. Menyesal tidak berguna, ia memanfaatkan keahlian membuat bolen pisang, menawarkannya ke tetangga.

Tak sampai setengah tahun sejak PHK, pesanan datang bertubi, sehingga ia bisa mengajak orang dekatnya untuk membantu, selain bantuan ojek. “Jangan pesan mendadak untuk hari itu, harus beberapa hari sebelumnya,” ujarnya, menggambarkan betapa deras pesanan yang datang.

Kini, ketika pandemi meredup dan orang bisa bekerja lagi, Karnia tidak berniat kembali ke tempat kerja semula. Bisnis rumahannya sudah menghidupi keluarga, orang lain pun kecipratan lewat sedekah, zakat dan infaq yang tidak pernah dia lupakan.

Revolusi industri 4.0

Strateginya beda karena Indonesia tidak disibukkan bayar utang, cadangan devisa sangat cukup sehingga relatif mudah bagi kita untuk melakukan tranformasi dari ekonomi tradisional menjadi ekonomi digital. Tanpa beban masalah yang sampai mengharuskan presiden dan perdana menteri mundur.

Revolusi Industri 4.0 berbasis digitalisasi diterapkan di seluruh aspek. Rapor ekonomi digital Indonesia di akhir 2021 – sebagai efek pembangunan dan peningkatan mutu jaringan telekomunikasi – menurut Kementerian Keuangan April silam, mencapai Rp 1.049 triliun. Transaksi e-commerce Rp 401,25 triliun, sebanyak 1,73 miliar melalui jaringan telekomunikasi.

Baca juga: Kenaikan Harga Elpiji Nonsubsidi Jadi Beban Pelaku UMKM Sektor Makanan dan Minuman

Menurut Dirut Telkomsel, Hendri Mulya Syam, transaksi ekonomoi digital Indonesia tahun 2025 akan mencapai 124 miliar dolar AS atau Rp 1.780 triliun, yang pada tahun 2020 baru 44 miliar dollar AS (Rp 635 triliun). Menurut studi Google, Temasek dan Bain&Co, sebanyak 41,9 % transaksi digital Asia Tenggara berasal dari Indonesia.

Kehadiran jaringan berkualitas tinggi seperti 5G pun jadi syarat mutlak menyiapkan laju perekonomian jangka panjang. Infrastruktur fisik jalan, jembatan, pelabuhan atau bandara yang diperlukan di era Industri 3.0 tengah dibangun, di era Industri 4.0 dibutuhkan infrastruktur jaringan telekomunikasi berbasis internet dan brodband.

Ada dua elemen kunci bagi operator telekomunikasi menurut World Bank: pertama, menyiapkan infrastruktur digital (broadband tetap dan bergerak, kabel serat optik dan lain-lain) yang jadi tulang punggung ekonomi digital. Akses ke konektivitas digital harus universal, aman dan terjangkau.

Elemen kedua, melakukan inovasi digital dan kewirausahaan. Ini butuh dukungan regulasi pemerintah dan akses pembiayaan.

Elemen lainnya, layanan keuangan dan identifikasi digital, platform digital (e-commerce, e-government, dan sebagainya). Juga literasi penciptaan tenaga kerja terampil digital yang dapat dilakukan lewat kolaborasi.

Indonesia dapat menjauhi krisis yang tengah menghantui puluhan negara di dunia. Syaratnya, seluruh komponen masyarakat dan lembaga baik bisnis maupun non-bisnis saling berjalan bersama, bertransformasi digital. *

*) S Moch Hendrowijono adalah pengamat telekomunikasi dan mantan editor Harian Kompas

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas