Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Melepas Beban Emosi, Kita Punya Seribu Alasan untuk Bahagia
Masalah kebahagiaan ini pula menjadi kajian sentral, yang mengemuka di acara workshop bertajuk “The Art of Living ; Seni Menciptakan Kehidupan
Editor: Toni Bramantoro
BANYAK PERSEPSI soal kebahagiaan. Kebahagiaan sejak lama menjadi isu krusial dalam berbagai kajian. Kebahagiaan merupakan kebutuhan asasi manusia. Terkadang dalam hidup kita tak pernah tahu esok akan menangis atau tertawa.
Masalah kebahagiaan ini pula menjadi kajian sentral, yang mengemuka di acara workshop bertajuk “The Art of Living ; Seni Menciptakan Kehidupan Tanpa Batasan.” Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Ayana Midplaza Hotel, Jakarta, Minggu (24/7/2022).
Adalah DOA-TRTO (Divine Oracular Assistance - Tension Releasing Technique Online), yang melandasi usaha-usaha bersama, Mencari sebuah alternatif untuk melihat dunia ini secara baru dengan tagline “Kembalikan Bahagiamu” yang digagas seorang Mind Technology Expert (Pakar Teknologi Pikiran), Coach Rheo.
“The Art of Living,” merupakan kelas baru, sebuah seni untuk menjalani kehidupan yang penuh makna. Diselenggarakan oleh salah satu pendiri dari Gading Counseling & Empowerment Center ini.
Workshop berlangsung secara virtual dan on-site. Diikuti secara eksklusif oleh 50 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Dihadiri para praktisi bisnis, pengusaha, karyawan, dokter, psikolog, dan profesi lainnya.
“Ini untuk pertama kalinya acara kita gelar secara on-site, setelah dua tahun kita melewati masa pandemic covid-19. Sebagian peserta ada juga yang mengikuti secara secara virtual.
Selama workshop berlangsung banyak masalah mengemuka merupakan pengalaman peserta yang menjadi topik bahasan, termasuk penanganan penyembuhan secara langsung di lokasi. Coach Rheo langsung menangani membantu melepas beban emosi lewat sistem DOA-TRTO.
Dengan sistem DOA-TRTO, ujar Coach Rheo, beban mental bisa dinetralkan secara langsung dengan membuang beban emosi keluar dari tubuh. Upayanya terbukti memberi hasil signifikan bagi kesembuhan para peserta dalam waktu singkat.
Coach Rheo sudah banyak membantu melepaskan beban emosi, dari mulai kasus trauma kedukaan, kebodohan masa lalu, menyakiti orang lain, trauma bully, persaingan karir, gagal bisnis, pelecehan seksual, pemerkosaan, hamil di luar nikah, kegagalan dalam berumah tangga, hingga dikucilkan keluarga.
Menurut Coach Rheo, pengetahuan manusia yang diperoleh melalui pengalaman, dapat menciptakan persepsi, dan asumsi, serta berpengaruh terhadap kepribadian. Memengaruhi pikiran bawah sadar.
Sejatinya manusia lahir tanpa beban (emosi). Kita sering tidak menyadarinya. Problem emosi tersimpan di dalam pikiran bawah sadar kita, kata pakar bernama lengkap Caezarro Rey Abishur ini.
Dampak pikiran bawah sadar tersebut, kata Coach Rheo, berpotensi menyebabkan sejumlah masalah. Termasuk perilaku kompulsif, di mana pikiran dipenuhi pengaruh beban emosi negatif dan tidak dapat dikendalikan.
“Beban mental, mendem emosi jika dibiarkan dan terus dikendalikan emosi ini bisa menumpuk. Beban emosinya makin banyak. Ibarat sampah. Jadi harus dibuang satu-satu,” ujarnya.
Pandangan lainnya, Coach Rheo, menyarankan agar kita dapat bersikap fleksibel. Membebaskan diri dari segala keterikatan dan konsep-konsep yang pakem. Penilaian yang eksesif seperti baik, buruk, benar, salah, terhadap seseorang menurutnya tak jarang justru dapat menimbulkan masalah.