Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Manfaat Teknologi Location Intelligence untuk Tingkatkan Pengalaman Pelanggan 

Ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar di tahun 2025 dengan didukung ekosistem digital dan teknologi yang dinamis.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Manfaat Teknologi Location Intelligence untuk Tingkatkan Pengalaman Pelanggan 
Geospatialworld
Teknologi location intelligence diklaim mampu meningkatkan operasional bisnis dan produktivitas di seluruh industri untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih baik. 

Manfaat Teknologi Location Intelligence untuk Tingkatkan Pengalaman Pelanggan 

Oleh: Abhijit Sengupta*)

TRIBUNNEWS.COM - Indonesia saat ini tampil menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Asia tenggara. Ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar di tahun 2025 , dengan didukung ekosistem digital dan teknologi yang dinamis.

Sama seperti ekonomi global lainnya, pandemi telah mempercepat tingkat digitalisasi di Indonesia. Bisnis kecil maupun besar kini memanfaatkan teknologi untuk berinovasi dan berkembang di dunia digital saat ini untuk masa depan yang inklusif.

Baru-baru ini saya mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari diskusi panel dengan beberapa merek ternama di Indonesia.

Di kesempatan tersebut kami membahas fungsi location intelligence dalam meningkatkan operasional bisnis dan produktivitas di seluruh industri untuk menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Sebuah cita rasa unik khas Indonesia

BERITA TERKAIT

Salah satu ciri khas Indonesia adalah alam yang dimiliki kepulauannya, di mana Indonesia dipisahkan oleh lautan dan dikelilingi oleh lebih dari 17.000 pulau.

Hal ini berarti meskipun negara Indonesia memiliki angka pengguna internet tertinggi di dunia, namun terdapat kesenjangan digital akibat dari ketimpangan infrastruktur yang ada di banyak wilayah di Indonesia.

Tantangan unik yang terjadi di Indonesia yang diangkat dalam diskusi panel ini adalah belum adanya bentuk standar dari pembuatan alamat-alamat di negara ini.

Orang Indonesia cenderung merujuk lokasi mereka dengan konteks seperti 'di belakang nama tempat terkenal’ atau 'di sebelah nama toko tertentu'.

Selain itu, alamat yang sama dapat muncul di provinsi yang berbeda.

Kurangnya standarisasi dalam pembuatan alamat-alamat inilah menjadi tantangan yang terus-menerus dihadapi oleh perusahaan e-commerce, seperti Lazada, ketika ingin memastikan bahwa paket yang telah dikumpulkan dan dikirimkan adalah ke lokasi yang benar.

Hal ini adalah sebuah tantangan yang muncul dalam pengiriman first-mile dan last-mile.

Baca juga: Prediksi Menteri BUMN: Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh 8 Kali Lebih Cepat di 2030

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas