Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners

Tribunners / Citizen Journalism

Berani Ulik Teknologi, Performansi Operator Telko Ini Makin Ciamik

Teknologi carrier aggregation memungkinkan jaringan 4G berjalan di dua frekuensi berbeda, umumnya 1800 MHz dan 2100 MHz dengan hasil kecepatan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Berani Ulik Teknologi, Performansi Operator Telko Ini Makin Ciamik
istimewa
Ilustrasi: Teknisi PT XL Axiata sedang memperbaiki jaringan BTS 

Oleh Moch S Hendrowijono *)

KEBERANIAN manajemen XL Axiata “mengulik” teknologi membuat mereka mampu meningkatkan pendapatan. Jumlah pelanggan menurun sedikit tetapi penggunaan trafik internet meningkat sehingga memperbesar ARPU (average revenue per user – pendapatan rata-rata dari tiap pelanggan).

Pengalaman pelanggan berinternet cepat dan stabil makin menjadi kebutuhan di semua wilayah, ketika tingkat persaingan antaroperator seluler makin tajam. Kondisi ini harus ditanggapi dengan kemampuan dan source teknologi yang mereka miliki.

Hingga triwulan ketiga tahun ini, trafik data operator itu meningkat hingga 26 persen dibanding periode yang sama 2021, karena pelanggan merasakan semakin baiknya jaringan dan layanan mereka. Pendapatan layanan data dan digital di 9 bulan pertama 2022 naik sebesar 9%, dan tumbuh menjadi Rp 19,71 triliun.

Baca juga: Terbuka Oleh Telko, Tertinggal di Pendidikan

Pendapatan dari data dan layanan digital ini mencapai porsi lebih dari 91% terhadap total pendapatan perusahaan, Rp 21,620 triliun dari sebelumnya, 9 bulan pertama 2021 yang Rp 19,805 triliun. Laba perusahaan pun meningkat 17% menjadi Rp 976 miliar, dengan ARPU meningkat dari Rp 36.000 ke Rp 38.000.

XL Axiata antara lain menerapkan teknologi Smart FDD 8T8R – teknologi untuk frequency division duplexing dengan penggunaan masing-masing delapan antena transmitter (pengirim) dan delapan antena receiver (penerima) – yang juga disebut massive MIMO. Gunanya untuk meningkatkan throughput (keluaran) hingga 200% dibandingkan teknologi 4T4R, sementara biaya energi dihemat hingga 26%.

MIMO (multiple-input multiple-output) memungkinkan pengiriman dan penerimaan pada lebih dari satu sinyal secara bersamaan melalui saluran radio yang sama, untuk mengatasi peningkatan kebutuhan pengguna ponsel. MIMO memungkinkan operator menggunakan dua atau lebih pemancar dan penerima secara bersamaan untuk bertukar data melalui saluran radio yang sama. Beberapa operator malah ada yang menggunakan 64T64R untuk mengejar kapasitas throughput di sistem teknologi mereka.

BERITA TERKAIT

Teknologi ini mem-boost kemampuan kapasitas teknis BTS 4G LTE, yang kadang kala juga disebut sebagai “hampir” 5G, karena kapasitasnya bisa mencapai lebih dari 1 GB. Teknologi yang juga diterapkan antara lain dengan CA, carrier aggregation, menggabungkan beberapa spektrum yang mereka miliki untuk mendapat throughput atau keluaran yang lebih besar, seperti yang digunakan dalam beberapa uji coba.

Open RAN

Teknologi carrier aggregation memungkinkan jaringan 4G berjalan di dua frekuensi berbeda, umumnya 1800 MHz dan 2100 MHz dengan hasil kecepatan datanya bisa dilipatgandakan. Carrier aggregation dapat digunakan baik bagi teknologi seluler FDD maupun TDD (time division duplexing) untuk dapat meningkatkan bandwidth hingga meningkatkan bitrate yang sangat tinggi, secara teori sampai 1Gbps.

Sesuatu yang kemudian juga dicontoh oleh operator seluler lainnya adalah Open RAN (radio access network) yang menghemat biaya banyak. Dalam teknologi ini operator menafikan tawaran vendor dominan untuk pengadaan teknologi BTS (base tranceiver station), yang semula komplet, dengan hanya mengambol perangkat kerasnya, sementara perangkat lunaknya (software) dari pengembang-pengembang teknologi muda.

Baca juga: Sukses Uji Coba Layanan, Telkom Amankan Kualitas Infrastruktur Telekomunikasi Jelang G20 Summit 2022

Open RAN merupakan teknologi yang mengintegrasikan semua teknologi baik itu 2G, 3G, 4G, 5G, dalam satu sistem server. Inti atau server dalam Open RAN dapat berupa virtual server, sehingga operator seluler dapat menggunakan multivendor dalam menerapkan topologi jaringan tanpa terikat pada satu merek/brand.

Konsep ini memberikan efisiensi beban biaya baik belanja modal (capex – capital expenditure) maupun belanja operasional (opex – operational expenditure) di sisi operator seluler dengan kualitas layanan yang sama baiknya diterima pelanggan.

Deutsche Telekom, misalnya, mengatakan arsitektur Open RAN akan mengurangi tagihan capex 5G setidaknya 50% dibandingkan dengan 4G. Berbagai operator seluler 4G percaya, capex mereka akan berkurang 30% – 50% dengan Open RAN.

XL Axiata juga melakukan penataan ulang teknologi (refarming) dengan mematikan jaringan 3G sudah mencapai 95%, dengan sisa BTS 3G sebanyak 1.989 unit. Teknologi 3G diakui lebih boros dalam “memakan” spektrum frekuensi dibanding teknologi 4G LTE.

Keseriusan XL Axiata memperkuat jaringan juga terlihat dari pengalokasian 70%, atau Rp 6,32 triliun dari total Rp 9 triliun dana belanja modal untuk ekspansi jaringan. Hingga akhir September 2022, XL Axiata total memiliki lebih dari 145.000 BTS 2G dan 4G, dengan jumlah BTS 4G meningkat signifikan dari periode sama 2021, menjadi 90.174 unit. Prasarana ini sepenuhnya mendukung layanan bagi 57,4 juta pelanggannya di seluruh Indonesia, 92,3% di antaranya pelanggan 4G.

Peningkatan kualitas jaringan XL Axiata di tahun 2022 ini juga mendapatkan pengakuan dari salah satu lembaga survey terpercaya di industri telekomunikasi, OpenSignal. Berdasarkan hasil survey independent yang dilakukan oleh lembaga itu pada periode Juli 2022 lalu, XL Axiata menempati peringkat pertama untuk kategori kecepatan mengunduh (download speed) dan pengalaman akses video (streaming video). *

*) Moch S Hendrowijono adalah pengamat telekomunikasi digital dan mantan wartawan senior Harian Kompas

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas