Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Membongkar Akar Mental Inlander di Kalangan Elite NU
Masalahnya terletak pada mentalitas elite NU. Mereka tidak tahu arti penting jumlah besar secara kuantitas
Editor: Husein Sanusi
Dalam konteks ini, elite PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya harus berubah secara mental. Lupakan dan lepaskan dari intrik Konflik PKB Gus Dur-Cak Imin masa lalu, fokus menata kedepan, Mereka harus mengupayakan agar kader NU menjadi pemimpin negeri ini. Jadi Jadwal paling awal adalah menghapus konflik antara NU dan PKB.
Sebaliknya, jika NU dan PKB dipisahkan, maka itu sama halnya dengan merawat warisan konflik masa lalu. Konflik internal adalah sumber pesimisme elite NU.
Semakin tajam konflik PKB versus PBNU, semakin jelas elit NU hanya mengedepankan Ego Personal "pemusuhan dan dan persaingan pribadi' bukan kemasalahatan Nadliyyin dan NU. Wallahu a’lam bis shawab.[]
_*Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.*_