Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Blog Tribunners

Ini Manfaat Puasa Menurut Praktisi Kebugaran

National Institute of Health dari U.S. Department of Health and Human Service tahun 2019 merilis laporan mengenai manfaat puasa

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Ini Manfaat Puasa Menurut Praktisi Kebugaran
Dok. pribadi
Diki Abdurakhman 

BERPUASA DI BULAN RAMADAN kerap kali dijadikan alasan untuk bermalas-malasan, mager dan mengurangi aktivitas berat. Banyak penelitian dari pakar kesehatan yang menjelaskan manfaat dari puasa.

National Institute of Health dari U.S. Department of Health and Human Service tahun 2019 merilis laporan mengenai manfaat puasa guna meningkatkan kondisi Kesehatan.

Studi lembaga tersebut menyebutkan puasa sangat efektif menurunkan berat badan. Puasa selama beberapa jam dalam sehari dapat membuat tubuh membakar sel lemak lebih efektif dibandingkan cara diet normal. Cara ini kemudian dikembangkan oleh para praktisi kebugaran menjadi metoda khusus untuk membentuk tubuh ideal yang dikenal dengan istilah intermittent fasting.

Praktisi Kebugaran Diki Abdurakhman mengatakan kombinasi latihan beban dan puasa akan memberikan kontribusi maksimal kepada otot dan otak. Rajin bergerak dan berpuasa memberikan signal kepada otak untuk lebih tumbuh dan berkembang.

“Signal yang terkirim biasanya untuk aktivasi sekitar 20 persen, ketika latihan beban signal naik lagi 20 persen, tekanan beban yang diterima oleh otot yang semakin berat membuat aktivasi naik mencapai titik maksimum saat itulah tubuh akan membakar banyak lemak,” kata Diki.

Diki yang membuka kelas training di Grip and Bars Gym yang beralamat di Sunter, Jakarta Utara ini menyarankan agar umat muslim yang menjalankan ibadah puasa meluangkan sedikit waktu berolahraga, baik itu cardio maupun angkat beban. Waktu yang paling baik untuk exercise adalah setelah shalat subuh, dan menjelang berbuka.
Berlatih angkat beban menjelang buka sangat efektif menurunkan gula darah (glukosa). Sehingga menjauhkan diri dari berbagai penyakit metabolik seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung, gangguan saraf, hingga kanker.

Ia menambahkan pada saat berpuasa energi jauh lebih stabil, pikiran jauh lebih fokus sehingga konsentrasi juga meningkat, “Sudah banyak penelitian yang menyebutkan ketika perut kosong kita lebih fokus dan konsen, dengan berpuasa mencegah terjadinya berbagai penyakit neurodegeneratif yang bereksetensi menjadi diabetes tipe 2. Itu disebabkan gula dalam darah yang berlebihan,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Kombinasi puasa dan latihan beban akan membuat badan akan merilis endorphin yang dapat memberikan efek gembira, mencegah stress, dan pasti lebih bugar.

Latihan beban juga tidak terbatas usia. Malah untuk kalangan yang sudah manula disarankan untuk tetap melakukan angkat beban. Ini akan bermanfaat mengkoneksikan kembali sel-sel yang ‘nganggur’ yang pada akhirnya mencegah otak mengalami kekurangan daya ingat.

Bagi perempuan yang merasa tidak cukup untuk melakukan angkat beban. Menurut Diki, saat ini sudah banyak tempat gym yang menawarkan kelas senam, aerobic dan Zumba. Di Grip & Bars Gym yang dikelolanya juga terdapat fasilitas ini.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas