Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Apakah Pemerintah Hadir Untuk Alam atau Ekonomi?

Peringatan dari pak Luhut sangat tepat karena bahwa cuaca extrem ini disebabkan oleh perubahan iklim.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Apakah Pemerintah Hadir Untuk Alam atau Ekonomi?
AFP/CHANDAN KHANNA
Ilustrasi. 

TRIBUNNERS,- 1 hari setelah selesai cuti nasional, Menko Marves pak Luhut mengingatkan seluruh K/L untuk segera mengantisipasi dan menemukan cara mengatasi dari panas suhu di Indonesia saat ini.

Peringatan dari pak Luhut sangat tepat karena pak Luhut sadar bahwa cuaca extrem ini disebabkan oleh perubahan iklim.

Nah pertanyaan berikutnya apa langkah pemerintah dlm mengatasi untuk mitigasi dr perubahan iklim ini? Bahkan pertanyaan saya "seriuskah" pemerintah dalam mengatasi mitigasi perubahan iklim ini? Klu kita mau jujur saat ini strategy Adaptasi dari pemerintah utk perubahan iklim masih sangat lemah.

Baca juga: Hadapi Cuaca Ekstrem, Bangunan di Kupang Disebut Perlu Cara Waterproofing yang Ramah Lingkungan

Hal ini bisa terlihat kalau setiap kementerian memang sadar kalau perubahan iklim telah terjadi tapi lihat lah kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah.

Artinya sinkronisasi antar kementerian masih sangat lemah bahkan saling bertolak belakang, contoh lihat bgi kementerian esdm "mengimplementasikan" perubahan iklim sehingga bisa ter"kelola" sementara kementerian pertanian lagi lagi lihat berapa banyak food estate yang dibuka di area hutan, kementerian kelautan aneh lagi fakta coral di laut indonesia banyak yang rusak tapi yang di prioritaskan oleh kkp adalah penangkapan ikannya, padahal ikan perlu coral utk bertelur jd klu coral rusak dimana ikan bisa bertelur? Jadi dgn kebijakan yg dibuat oleh kementerian terkait terlihat klu mengatasi "masalah" perubahan iklim adalah dgn BaU ( Bisnis as Usual).

Padahal di depan mata Indonesia berpotensi menghadapi masalah yg serius seperti "hilangnya" air tanah utk menjadi air minum, tercemar nya sungai sehingga perlu pemrosesan utk menjadi air minum, saya sangat khawatir perihal air minum ini krn 10-15 thn lg air minum menjadi barang langka, nach klu tidak ada adaptasi utk air minum ini bgi mitigasinya klu terjadi kekurangan air minum di Indonesia?

Hal berikut yang pasti terjadi adalah naiknya muka air laut klu ini terjadi maka tenggelam beberapa wilayah di Indonesia spt Pantura. Tolong dibayangkan ada 50 juta penduduk yang hidup di pantura mana empaty kita klu pantura tenggelam akibat nya 50 juta akan terkena dampaknya. Apakah hanya pantura yang akan tenggelam?

Berita Rekomendasi

Tidak! Kota makasar, prop kepri, wilayah timur prop Riau dan bali selatan berpotensi utk tenggelam, termasuk juga dr kepulauan di maluku dan malut akan tenggelam.

Maka apa yg harus pemerintah lakukan? Karena saking banyaknya maka langkah awal pemerintah wajib memiliki program adaptasi secara menyeluruh menghadapi kondisi perubahan iklim ini. Target utama dari adaptasi ini adalah sinkronisasi adaptasi program dr seluruh kementerian, usul saya presiden joko widodo harus menugaskan bpk luhut sbg ketua tim task force sinkronisasi program adaptasi nasional utk semua kementerian/ lembaga.

Memang untuk mengatasi masalah perubahan iklim tidak mungkin dlm waktu singkat tapi harus dimulai dr sekarang karena implementasi dari program adaptasi ini harus berkelanjutan dan tidak akan pernah terpecahkan permasalahan ini karena ini melibatkan manusia dan tidak mungkin hanya orang Indonesia tapi harus dgn seluruh negara di dunia ini. Alhamdulillah institusinya sudah ada bernama Conference of Parties (CoP) namun untuk mencapai keputusan aklamasi sangatlah sulit, disinilah peranan kita sbg anggota masyarakat harus bisa membantu pemerintah agar "tekanan" dari LSM bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah setempat.

Untuk itu  mohon di sadari Bumi hanya ada 1 hingga saat ini belum ada "planet" lain yg diciptakan allah spt bumi, maka jagalah bumi spt kita menjaga negara dan diri kita, kalau tidak bgi nasib dari anak dan cucu kita kedepannya?
Terima kasih

Roosdinal Salim
Pemerhati perubahan iklim

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas