Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Bunga-bunga Bermekaran dalam Narasi Simbolik
Melalui seni, manusia dapat mengungkapkan perasaan, ide dan keindahan dunia dengan cara yang terbilang unik dan melalui proses kreatif.
Editor: Hasanudin Aco
Sang perupa juga mencoba mengombinasikan unsur garis yang kuat dengan bentuk geometrik yang mengesankan, sehingga bidang-bidang itu menghasilkan komposisi yang unik dan menarik dari sekadar bentuk aslinya.
Sekar juga dikenal sebagai bunga dalam bahasa Jawa, menggarisbawahi nilai
simbolisasi dan spiritualitas. Konsep sekar mencoba mewakili makna dan pesan dalam setiap bunga yang digambarkan.
Bunga sering kali dihubungkan dengan perubahan musim dan dengan demikian dapat mewakili siklus kehidupan manusia.
Sekar juga adalah gambaran tentang kesuburan, kematian dan kelahiran, simbolis melalui bunga-bunga yang digambarkan dengan detail dan volume sentris.
Artinya, di balik karya seorang perupa perempuan Antaresa Henditha ada pesan intuitif di balik kekuatan spiritualitas yang ingin dicitrakan.
Setiap medium ekspresi kode-kode penanda selalu mewakili perwatakan di dalam
kecenderungan membaca gejala zaman. Trilogi konsep seni puspita, kusuma dan sekar ini tentunya perupanya berusaha untuk mengomunikasikan sebuah medan ekspresi tentang makna keindahan alam, eksperimen dengan abstraksi dan memaknai narasi, simbolisasi dan spiritualitas.
Setelah kita baca ketiganya, konsep ini merujuk pada medan kreatifitas, ide
dan perasaan, cara untuk kreatif dan berbeda dalam penguasaan medium seni.
Seni adalah sebuah medium yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan, emosi dan juga cerita.
Melalui ragam ekspresi, seni dapat mencerminkan kompleksitas pemikiran manusia serta keindahan yang ada dan dekat di sekitar kita.
Di dalam menggali makna tujuan dari seni trilogi bunga tadi kita diajak ke dalam pokok pembahasan secara lebih mendalam.
Apabila kita memasuki analisis seni dari perspektif estetika karya Antaresa Henditha, ada ketertarikan tentang hubungan humanisme di dalam menciptakan karyanya dengan perpaduan harmonisasi dan dinamika yang terstruktur mewakili unsur tata
![Baca WhatsApp Tribunnews](https://asset-1.tstatic.net/img/wa_channel.png)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.