Tetapi karena elektabilitas capresnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat tinggi, SBY-lah yang terpilih menjadi Presiden RI mengalahkan capres petahana Megawati Soekarnoputri kendati Demokrat bukan pemenang Pemilu 2004.

Baca juga: Politikus PAN Nilai Putusan MK soal Usia Capres Cawapres Beri Anak Muda Kesempatan Jadi Pemimpin

Jadi, dalam pemilihan langsung, elektabilitas kandidat lebih penting daripada elektabilitas parpol. Bahkan parpol boleh disebut hanya sebagai pintu masuk atau kendaraan saja supaya bisa ikut pilkada/pilpres.

Dalam hal kepuasan publik, Gibran juga berhasil mengalahkan ayahnya. Hasil survei Program Studi (Prodi) Magister Adminitrasi Publik (MAP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo yang dirilis pada 15 Februari 2023, indeks kepuasan masyarakat (IKM) tahun kedua pemerintahan pasangan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dan Wakil Walikota Solo, Teguh Prakosa mencapai 96 persen. Jumlah ini naik 2 persen dari tahun sebelumnya. Bandingkan dengan tingkat kepuasaan publik terhadap kinerja Jokowi-Ma’ruf Amin yang “hanya” 82 persen.

Pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta juga ikut terpacu seiring dengan berbagai pembangunan yang gencar dilakukan peemrintah kota setempat. Fakta pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta tergambar dari perbandingan tahun 2020 hingga 2022.

Saat 2020 pandemi Covid-19 menyebabkan pertumbuhan ekonomi minus 1,76 persen (yoy). Di tahun 2021 menjadi 4,01 persen (yoy).

Di tahun 2022 naik tajam menjadi 6,25 persen (yoy), dan merupakan yang tertinggi kedua se-Jawa Tengah dari 35 kota/kabupaten yang ada.

Usia Gibran yang masih muda juga akan mendongkrak elektabilitas Prabowo. Mengapa? Sebab, 60 persen pemilih Pemilu 2024 berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah generasi milenial dan generasi Z. Anak muda pasti cenderung memilih anak muda.

Lihat saja, dalam setiap kunjungan ke lapangan alias blusukan, warga begitu antusias menyambut Gibran, terutama anak-anak muda.

Anak-anak muda juga relatif tidak mempersoalkan keputusan Mahkamah Kontitusi (MK) terkait “judicial review” (uji materi) Pasal 169 huruf q Undang-Undang (UU) No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Senin (19/10/2023) lalu MK memutuskan, mereka yang belum berusia 40 tahun boleh menjadi capres/cawapres asalkan pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah.

Bagi kalangan muda, keputusan MK yang dinilai banyak kalangan kontroversial ini justru menguntungkan mereka, karena dapat maju menjadi capres/cawapres meskipun belum berusia 40 tahun. Cuma ya itu tadi, sayaratnya pernah atau sedang menjabat kepala daerah. Ini akan memacu gairah generasi muda untuk terjun ke dunia politik.

Sebab itu, yang mengajukan judicial review ke MK kemarin pun anak muda, yakni seorang mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, karena mereka berkepentingan untuk menjadi pemimpin nasional dalam usia yang masih relatif muda.

Gibran dikaitkan dengan dinasti politik? Tak semua dinasti politik itu “haram”. Asalkan punya integritas, kapasitas dan akseptabilitas, mangapa tidak?

Di Amerika Serikat pun, yang tergolong negara maju, dinasti politik itu ada.

Misalnya keluarga Kennedy dan keluarga George Bush, bahkan Clinton meskipun istri Bill Clinton, Hillary gagal melangkah ke Gedung Putih.