Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ukraina Sudah Kalah! Benarkah Klaim Jenderal Rusia Ini?
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengklaim Ukraina sudah kalah, di tengah keretakan antara Presiden Zelensky dan pemimpin militernya.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Ukraina sudah kalah. Demikian pernyataan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dalam sebuah pertemuan pemerintahan Rusia, Kamis (2/11/2023).
Pernyataan serupa pekan lalu disampaikan Shoigu dalam konferensi pertahanan di Tiongkok. Apa makna pernyataan itu? Apa yang saat ini terjadi di Ukraina?
Dua media terkemuka di AS dan Inggris, yaitu Time dan The Economist, pekan ini juga merilis laporan menarik tentang situasi terkini elite Ukraina.
Klaim Shoigu dalam konteks pertempuran di Ukraina, pasukan Kiev memang relatif sudah tidak bisa melakukan apa-apa.
Serangan balik Ukraina yang dimulai 4 Juni 2023 hingga awal November 2023, tidak menghasilkan kemajuan sejengkalpun.
Rusia justru semakin kuat menancapkan kuku pertahanannya di sepanjang wilayah Ukraina timur yang direbut sejak perang dimulai 1,5 tahun lalu.
Shoigu menyebut Ukraina telah kehilangan 90.000 tentaranya dari berbagai klasifikasi.
Dari tentara cadangan yang direkrut sembarangan, tanpa pelatihan, langsung dikirim ke garis depan, hingga personil militer paling terlatih.
Baca juga: NATO Kelelahan Bantu Perang, Ukraina Makin Sulit Dapat Dana Bantuan
Baca juga: Ukraina: Perang Lawan Rusia Temui Jalan Buntu, Pertahanan Musuh Lebih Unggul
Ribuan mesin tempur hancur, ratusan jet dan helikopter tempur dimusnahkan. Termasuk mesin-mesin perang canggih yang dikirimkan anggota Uni Eropa, Inggris, dan AS.
Bantuan miliaran dolar dari barat, lenyap di tengah peperangan, termasuk dihisap elite-elite Ukraina yang korup.
Sebagian persenjataan canggih yang dikirim pendukung Ukraina di Eropa dan AS, malah masuk ke pasar gelap, dan konon sudah sampai ke Gaza dan medan konflik lain di Timteng dan Afrika.
Ketidakmampuan Ukraina saat ini melawan Rusia diakui panglima militer Ukraina, Jenderal Valery Zalushny di majalah terbaru The Economist.
Menurutnya, Ukraina tidak akan mampu membuat kemajuan apa pun melawan Rusia kecuali ada teknologi baru yang mampu memberikan keuntungan besar bagi Ukraina.
Zalushny menyebut situasi yang dihadapi Ukraina menemui jalan buntu. Pendapat Zalushny ini berbeda dengan keinginan menggebu-gebu Presiden Ukraina Volodymir Zelensky.