Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Ukraina Sudah Kalah! Benarkah Klaim Jenderal Rusia Ini?

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengklaim Ukraina sudah kalah, di tengah keretakan antara Presiden Zelensky dan pemimpin militernya.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Ukraina Sudah Kalah! Benarkah Klaim Jenderal Rusia Ini?
ALEXANDER NEMENOV/AFP melalui Getty Images
Dua tentara Rusia di Mariupol pada 12 April 2022. Moskow masih mengandalkan unit hukuman "Storm-Z" untuk melakukan serangan lokal di garis depan di Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Inggris pada Selasa (24/10/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Ukraina sudah kalah. Demikian pernyataan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dalam sebuah pertemuan pemerintahan Rusia, Kamis (2/11/2023).

Pernyataan serupa pekan lalu disampaikan Shoigu dalam konferensi pertahanan di Tiongkok.  Apa makna pernyataan itu? Apa yang saat ini terjadi di Ukraina?

Dua media terkemuka di AS dan Inggris, yaitu Time dan The Economist, pekan ini juga merilis laporan menarik tentang situasi terkini elite Ukraina.

Klaim Shoigu dalam konteks pertempuran di Ukraina, pasukan Kiev memang relatif sudah tidak bisa melakukan apa-apa.

Serangan balik Ukraina yang dimulai 4 Juni 2023 hingga awal November 2023, tidak menghasilkan kemajuan sejengkalpun.

Rusia justru semakin kuat menancapkan kuku pertahanannya di sepanjang wilayah Ukraina timur yang direbut sejak perang dimulai 1,5 tahun lalu.

Shoigu menyebut Ukraina telah kehilangan 90.000 tentaranya dari berbagai klasifikasi.

Berita Rekomendasi

Dari tentara cadangan yang direkrut sembarangan, tanpa pelatihan, langsung dikirim ke garis depan, hingga personil militer paling terlatih.

Baca juga: NATO Kelelahan Bantu Perang, Ukraina Makin Sulit Dapat Dana Bantuan

Baca juga: Ukraina: Perang Lawan Rusia Temui Jalan Buntu, Pertahanan Musuh Lebih Unggul

Presiden Rusia Vladimir Putin (dua dari kiri), Kolonel Jenderal Distrik Militer Barat Alexander Zhuravlev (kiri), Laksamana Nikolai Yevmenov (Tengah) dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St. Petersburg pada 25 Juli 2021.
Presiden Rusia Vladimir Putin (dua dari kiri), Kolonel Jenderal Distrik Militer Barat Alexander Zhuravlev (kiri), Laksamana Nikolai Yevmenov (Tengah) dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St. Petersburg pada 25 Juli 2021. (Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP)

Ribuan mesin tempur hancur, ratusan jet dan helikopter tempur dimusnahkan. Termasuk mesin-mesin perang canggih yang dikirimkan anggota Uni Eropa, Inggris, dan AS.

Bantuan miliaran dolar dari barat, lenyap di tengah peperangan, termasuk dihisap elite-elite Ukraina yang korup.

Sebagian persenjataan canggih yang dikirim pendukung Ukraina di Eropa dan AS, malah masuk ke pasar gelap, dan konon sudah sampai ke Gaza dan medan konflik lain di Timteng dan Afrika.

Ketidakmampuan Ukraina saat ini melawan Rusia diakui panglima militer Ukraina, Jenderal Valery Zalushny di majalah terbaru The Economist.

Menurutnya, Ukraina tidak akan mampu membuat kemajuan apa pun melawan Rusia kecuali ada teknologi baru yang mampu memberikan keuntungan besar bagi Ukraina.

Zalushny menyebut situasi yang dihadapi Ukraina menemui jalan buntu. Pendapat Zalushny ini berbeda dengan keinginan menggebu-gebu Presiden Ukraina Volodymir Zelensky.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas