Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ukraina Sudah Kalah! Benarkah Klaim Jenderal Rusia Ini?
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengklaim Ukraina sudah kalah, di tengah keretakan antara Presiden Zelensky dan pemimpin militernya.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Zelensky yang sebelumnya aktor komedi, menyerukan agar pasukan Ukraina tak menyerah dan melanjutkan kampanye militernya.
Bahkan ia menuntut setiap hari ada kemajuan, meter demi meter merebut kembali wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia.
Keinginan Zelensky ini menurut sumber di lingkaran elit Ukraina menggambarkan sifat delusional Zelensky. Ia tidak mampu lagi melihat kenyataan atau realitas di medan tempur.
Keretakan kini semakin lebar di antara para pejabat tinggi Ukraina. Peperangan panjang juga telah membuat lelah rakyat Ukraina.
Pertempuran panjang ini juga berdampak signifikan terhadap perekonomian Eropa. Mereka dipaksa menanggung biaya perang Ukraina tanpa tahu bagaimana masa depannya nanti.
Selain itu AS dan sekutu Eropanya telah membuat serangkaian sanksi ekonomi berat ke Rusia, yang ternyata jadi bumerang. Sementara bagi Rusia, dampaknya tidak terlampau berat.
Rusia sudah memiliki jaringan pasar dan kerjasama ekonomi yang jauh lebih menguntungkan dengan China, Iran, dan banyak negara lain di Afrika maupun Timur Tengah.
Sedangkan secara teknis, pengiriman tank-tank tempur berat Leopard dari Jerman, tidak mampu menolong Ukraina.
Begitu pula rudal-rudal antitank canggih kiriman AS, Prancis, Swedia dan negara Uni Eropa lain, berakhir menyedihkan di lapangan.
Pasukan Rusia dengan mudah menghancurkan mesin-mesin tempur modern itu lewat udara maupun serangan darat. Ukraina jadi kuburan massal mesin tempur barat.
Terbaru, AS telah mengirimkan setengah lusin jet tempur F-16 dalam wujud terurai ke Ukraina. Mesin perang udara diharapkan mengubah keadaan.
Namun melihat superioritas Rusia di darat, luat, maupun udaar, jet-jet tempur itu akan bernasib sama seperti tank Leopard dan lain-lainnya.
Ukraina, sesungguhnya jika tidak dibekingi AS dan sekutu Eropanya, sudah kalah sejak hari-hari pertama operasi khusus Rusia pada akhir Februari 2022.
Sekarang, perhatian AS dan negara-negara Eropa beralih ke Israel dan Palestina. Dibanding Ukraina, Israel menjadi jauh lebih penting bagi Washington.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.