Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Makna Direbutnya Kota Avdeevka dari Tangan Pasukan Ukraina
Di Moskow, Presiden Vladimir Putin memuji semua unit militer Rusia yang mengambil bagian dalam pertempuran untuk Avdeevka.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Panglima Militer Ukraina Jenderal Alexander Syrskyi mengumumkan penarikan mundur pasukannya dari kota Avdeevka.
Keputusan ini juga disetujui Presiden Ukraina Volodimyr Zelensky yang tengah berada di Munich, Jerman akhir pekan ini.
Penarikan mundur pasukan Ukraina dari Avdeevka ini sebenarnya kata lain dari kemenangan pasukan Rusia memperluas zona aman bagi wilayah Donbass.
Kemenangan ini menjadi sangat strategis dan mengirim pesan sangat penting ke Kiev, terkait kemerosotan militer negara itu.
Di Konferensi Keamanan Munich, Zelensky mengritik kelambanan AS mengirimkan bantuan logistik maupun keuangan untuk mendukung perang Ukraina melawan Rusia.
Keterlambatan bantuan itu menyebabkan pasokan amunisi ke garis depan pertempuran di Avdeevka, juga terseok-seok, dan prajurit kehabisan peluru untuk melawan serbuan Rusia.
Karena itu keputusan penarikan mundur pasukan Ukraina dari Avdeevka bertujuan menyelamatkan nyawa tentara yang tersisa.
Konyolnya, Zelensky juga mengirim pesan akan menghabisi Presiden Rusia Vladimir Putin, di saat kekalahan total Ukraina ada di depan mata.
Baca juga: Setelah Mundur dari Avdiivka, Zelensky Desak Sekutu Kirim Senjata ke Ukraina
Baca juga: Putin Tuduh Pemerintah Ukraina Disusupi Nazi Anti-Rusia sejak Uni Soviet Runtuh
Konferensi Keamanan Munich secara faktual jadi panggung Ukraina dan kekuatan pendukungnya di barat untuk melanjutkan narasi permusuhan ke Rusia.
Narasi itu dikemukakan Ursula von der Leyen dari Komisi Uni Eropa. Leyen menjanjikan aset Rusia yang dibekukan barat akan digunakan untuk mendanai pengadaan senjata untuk Ukraina.
Mantan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi menuduh Rusia merekrut banyak penduduknya dan dibayar untuk berperang ke Ukraina.
Senator AS Pete Ricketts di acara sama menyatakan dunia kini harus menghadapi poros kekuatan otoriter yang dipimpin Rusia, China, Korut, dan Iran.
Menteri Pertahanan Jerman Pistorius menegaskan Jerman akan tetap mendukung Ukraina dalam perang, dan memenangkan perang melawan Rusia.
Di Washington, Presiden AS Joe Biden menyalahkan politisi Republik yang belum meloloskan usulan pemberian bantuan ke Ukraina senilai 60 miliar dolar AS.