Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mengungkap Kebenaran di Balik Penarikan Makalah Tentang Situs Megalitikum Gunung Padang
Para ahli Indonesia dari berbagai disiplin ilmu yang menekuni penelitian situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat merasa sangat kecewa
Editor: Toni Bramantoro
Pola ini menarik perhatian karena kemungkinan representasi struktur arkeologis yang terkubur di bawah permukaan tanah, seperti dinding-dinding bangunan atau struktur kompleks lainnya, atau piring terbang?
Tomografi (termasuk georadar) dapat mendeteksi berbagai jenis material di bawah permukaan tanah, bukan hanya logam. Meskipun beberapa metode geofisika memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap material berkonduktivitas tinggi seperti logam, sehingga dapat mendeteksi batuan, tanah, air tanah, dan struktur arkeologis lainnya yang memiliki perbedaan kepadatan atau sifat elektrik dari material sekitarnya.
Oleh karena itu, meskipun logam sering kali menjadi target utama dalam penggunaan tomografi untuk tujuan arkeologis, teknik ini juga dapat memberikan informasi penting tentang berbagai jenis material di bawah permukaan tanah.
Dalam beberapa kasus, gambar hasil tomografi atau georadar dapat disajikan dengan menggunakan kode warna yang menggambarkan tingkat kontras atau perbedaan dalam sifat-sifat material yang terdeteksi di bawah permukaan tanah. Sebagai contoh, daerah yang memiliki tingkat reflektivitas tinggi atau memiliki perbedaan kepadatan yang signifikan, seperti logam, dapat ditampilkan dengan warna yang berbeda, sering kali warna-warna cerah atau mencolok seperti gambar yang dilampirkan dalam tulisan ini.
Apakah ditariknya makalah berjudul 'Geo‐archaeological prospecting of Gunung Padang buried prehistoric pyramid in West Java, Indonesia,' yang diterbitkan dalam Archaelogical Prospection oleh Wiley pada tanggal 20 Oktober 2023 sengaja ditarik oleh pihak tertentu agar mereka dilibatkan dalam penelitian lebih lanjut? Mengingat potensi arkrelogis yang dikandung sangat besar dan menarik.
Patut diduga, hal itu yang membuat salah satu peneliti asing, minggu lalu, jauh-jauh ke Gunung Padang hanya ingin bertemu arkeolog dari Universitas Indonesia, Ali Akbar untuk mendiskusikan masalah pencabutan oleh Wiley, serta hal lain terkait situs tersebut yang ternyata menggembirakan. Kabar gembira dari diskusi mereka di Gunung Padang masih dirahasiakan Ali Akbar.
*Dar Edi Yoga, Pendiri Beranda Ruang Diskusi/Pemerhati Gunung Padang