Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Siapa Narendra Modi yang Ingin Lanjut Tiga Kali Pimpin India?
India menggelar Pemilu parlemen pada 19 April 2024. Narendra Modi pemimpin partai BJP yang berkuasa ingin merebut jabatan ketiga memimpin India.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – India saat ini adalah pemain penting di dunia. Ekonominya tumbuh cukup baik, dan jadi kekuatan industrialis global dari selatan selain China.
Berpenduduk 1,4 miliar jiwa (April 2023), jumlah ini akan segera melampaui China. India pun sudah menguasai teknologi dirgantara dan luar angkasa, menyamai AS, Rusia, dan China.
Teknologi roket dan rudal India juga sudah masuk kategori elite, lewat kemampuan produksi rudal hipersoniknya.
Sebegitu penting dan strategisnya India, Pemilu 2024 ini sekali lagi akan menguji arah dan masa depan India.
Sebuah artikel yang ditulis Aditya Sinha, Editor Ficer Russia Today India, Rabu (17/4/2024), memaparkan secara lengkap apa siapa Narendra Modi, dan siapa India saat ini?
Narendra Modi, pemimpin eksekutif India dua periode terakhir akan menjajal apakah mampu untuk ketiga kalinya terpilih. Jika dia terpilih apa artinya bagi India berikutnya.
Baca juga: PM India Narendra Modi: Abad Ke-21 Adalah Abadnya Asia
Baca juga: Pemilu India: Mengapa Diaspora India Penting bagi BJP dan PM Narendra Modi?
Baca juga: India Berhasil Lakukan Misi Pendaratan ke Bulan, PM Narendra Modi Rayakan Kesuksesan
Akan ada 969 juta pemilih akan memberikan suaranya pada Jumat (19/4/2024). Pemilu India akan menjadi event politik demokratis paling akbar di dunia.
Modi akan menggunakan partainya, Partai Bharatiya Janata (BJP) dan penentuannya akan terjadi pada 4 Juni 2024 saat diketahui berapa raihan kursi partainya di parlemen.
Saat kampanyenya, Narendra Modi mengumumkan target ambisius merebut 400 dari 543 kursi parlemen.
BJP sebagai kekuatan utamanya minimal bisa meraup 370 kursi. Sisanya akan ditambahi partai koalisi yang terbentuk.
Angka 400 kursi ini ambisius karena selama sesudah India merdeka, baru satu kali kekuatan politik India mampu merebut kursi sebanyak itu.
Yaitu ketika Partai Kongres yang kini jadi oposisi, meraup lebih dari 400 kursi pada Pemilu 1984. Mereka mendapat momentum setelah pembunuhan Perdana Menteri Indira Gandhi.
Tekad Modi merebut periode ketiga kekuasaan akan membawa ingatan orang pada perjalanan sejarah India dari 1947 hingga 2014.
Itu periode sejak India memperoleh kemerdekaan dari kolonialis Inggris hingga saat Modi pertama kali menjabat sebagai perdana menteri.