Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Piala Asia U-23: Shin Tae-yong Bukan Ujug-Ujug
Memperpanjang Luis Mila atau memilih pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Setelah menimbang Menpora ZA setuju ketika PSSI akhirnya memilih STY
Editor: Toni Bramantoro
OLEH: M. Nigara
STY BUKAN ujug-ujug. Kalimat pendek itu sengaja saya ambil untuk menegaskan semua keputusan diambil sudah dengan perhitungan. Demikian juga dengan Rizky Ridho dan kawan-kawan termasuk di dalamnya anak-anak naturalisasi.
Tahun 2019, tepatnya, 1 Desember, menjelang Indonesia melawan Vietnam di SEA Games Manila. Ketua Umum PSSI, Iwan Bule dan Wakil Ketua Umum, Iwan Budianto memberitahukan pada Menoira, Zainudin Amali, ada dua nama pelatih untuk menangani Tim Nasional kedepan.
Memperpanjang Luis Mila atau memilih pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong. Setelah menimbang dengan cermat dan didasari banyak pertimbangan, Menpora ZA setuju ketika PSSI akhirnya memilih STY.
Sebagai ujung tombak pemerintah, Kemenpora di bawah ZA begitu luar biasa dalam menjalin hubungannya dengan PSSI. Hal ini dikarenakan peran Presiden Jokowi yang begitu luar biasa.
Bahkan, ketika mengumumkan nama dan posisi Kementerian
"Bapak Zainudin Amali, Menpora. Sepakbolanya ya Pak," begitu kata Presiden yang disambut tawa oleh para Menteri yang duduk di tangga Istana Merdeka, Jakarta.
Dari sana, keinginan pemerintah untuk memajukan sepakbola, terlihat sangat jelas. Amali pun menjadi Menpora pertama sejak era SBY, 2004 yang mau berjibaku untuk memajukan sepakbola.
Pada era-era sebelumnya kesan yang tertangkap di publik, Kemenpora dengan PSSI berseberangan. Malah, Kemenpora sempat memberi dukungan pada kubu yang ngotot ingin masuk, tapi dapat perlawanan sangat keras. Catatan, upaya yang dilakukan kubu ini sudah dimulai saat era SBY, 2010.
Kubu itu kemudian mendeklarasikan PSSI tandingan. Itu sebanya Indonedia disangsi oleh FIFA. Berkat hubungan yang sangat dekat antara Presiden FIFA dengan Erick Thohir, PSSI terhindari sangsi yang berat dan lama.
Sindiran Halus
Dukungan pemerintah tidak tanggung-tanggung. Melalui Menpora, Zainudin Amali, kala itu, PSSI dipersilahkan untuk melakukan pemusatan latihan di mana saja dalam rangka Piala Dunia U20. Itu sebabnya Iwan Bule dan PSSI dapat memenuhi seluruh permintaan STY.
STY pertama muncul di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat. Ketika dihampiri oleh ZA, mantan pelatih nasional Korsel itu berceloteh: "Kalau harus berlatih di sini, pasti banyak pemain yang cedeta," katanya.
Kalimat sindiran yang halus itu untuk melukiskan bahwa timnas yang akan diatangani, membutuhkan fasilitas terbaik. Sebagai pelatih yang berpengalaman di tim nasional kelas dunia, STY mengajukan segala persiapan dan peralatan yang prima. Dia juga mengatakan keberhasilan itu harus diawali dengan langkah yang baik dan benar.
STY terus dan terus memperkuat timnya dengan pemain-pemain pilihannya. STY juga bukan typologi pelatih yang mudah percaya pada seorang pemain dalam satu posisi.