Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
The Unit, Sistem Pembayaran Internasional versi BRICS dan Pesan Global dari Rusia
BRICS menyiapkan The Unit, sistem transaksi global perdagangan untuk mengubah tata keuangan dunia yang saat ini dikontrol dolar AS.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Menariknya, pemerintahan Taliban Afghanistan yang ada di titik penting Euroasia, turut hadir dan berinteraksi di sesi diskusi topik ini di St Petersburg.
Jadi secara umum maupun khusus, SPIEF tahun ini benar-benar memberi harapan besar terwujudnya tata dunia baru yang tidak lagi hegemonik dan dikuasai satu pihak saja.
Forum ini secara kontras menunjukkan perbedaan dengan proyek kolektif barat di Ukraina yang menunjukkan kehancuran dan keruntuhan.
Vladimir Putin dalam pidatonya menanggapi pertanyaan audiens, menyatakan tekadnya akan memenangkan pertarungan di Ukraina.
Menang baik secara strategis militer maupun politik. Negosiasi damai terbuka, dengan syarat-syarat yang adil dan harus melibatkan pihak yang terlibat perselisihan.
Kolektif barat mungkin menghidupkan kembali solusi Istanbul, seperti yang dikatakan Putin, namun memodifikasinya berdasarkan realitas baru di medan perang.
Putin juga dengan cekatan meredakan semua paranoia nuklir yang dibuat-buat dan tidak masuk akal yang merasuki kalangan Atlantikis.
Forum St Petersburg juga berhasil menggaungkan kesadaran penuh mengenai keputusasaan kaum hegemonik yang dipicu penghasutan perang yang disamarkan sebagai upaya bela diri.
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Prancis Emannuel Macron yang bertemu di Paris pekan lalu, masih bersikap sama tentang paranoia kaum imperialis.
Keduanya menyatakan, Vladimir Putin tidak akan berhenti di Ukraina saja. Eropa menurut mereka akan diserbu satu persatu.
Ini sebuah narasi provokatif, yang bertujuan membawa negara-negara Eropa lain yang tergantung NATO, untuk terus melawan Rusia lewat proksi Ukraina.
Tapi angin perubahan sedikit berhembus di parlemen Uni Eropa. Terdapat pembalikan suara dukungan masyarakat di negara-negara kunci, seperti Prancis, Belgia, dan Jerman.
Kelompok konservatif, kanan, dan sosialis memenangi Pemilu Parlemen Uni Eropa.
Ini mungkin akan segera mengubah peta sikap Uni Eropa terhadap perang di Ukraina.(Setya Krisna Sumarga/Editor Seneior Tribun Network)