Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Rasionalkah Skenario Vladimir Putin Akhiri Perang Ukraina?

Skenario versi Vladimir Putin itu dipaparkan di depan Menlu Rusia Sergei Lavrov dan para diplomat senior Rusia, Jumat (14/6/2024).

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Rasionalkah Skenario Vladimir Putin Akhiri Perang Ukraina?
SPA / AFP
Gambar selebaran yang disediakan oleh Saudi Press Agency (SPA) ini menunjukkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kanan) berjalan bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dalam upacara penyambutan di ibu kota Riyadh pada 6 Desember 2023. Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di Arab Saudi pada tanggal 6 Desember setelah mengunjungi Uni Emirat Arab, melakukan perjalanan yang jarang terjadi ke luar negeri seiring upaya Moskow untuk menegaskan kembali dirinya di panggung global. 

Penegasan itu akan bermakna sangat signifikan, jika ternyata Kiev dan negara-negara barat menolaknya.

Mantan perwira intelijen Korps Marinir AS dan eks inspektur senjata PBB, Scott Ritter, menyebut skenario ini bakal menyudutkan NATO dan Uni Eropa.

Jika Ukraina dan pendukung baratnya menolak, kata Vladimir Putin, segala urusan selanjutnya menjadi tanggung jawab politik dan moral mereka atas berlanjutnya pertumpahan darah di Ukraina.

Situasi menjadi berbalik secara politis, dan strategi menawarkan kesiapan Moskow bernegosiasi damai ini menjadi langkah brilian Putin.

Ukraina Global Summit di Swiss pada akhirnya akan kehilangan momentum, tidak akan pernah berhasil, dan kini memiliki sudut pandang yang sangat berbeda.

Barat dipaksa membahas inisiatif perdamaian dari Rusia, mengkalkulasinya secara realistis sesuai kenyataan di lapangan saat ini.

Mimpi Volodymir Zelensky agar Rusia meninggalkan Donbass dan dua wilayah timur Ukraina lainnya semakin tidak realistis.  

BERITA REKOMENDASI

NATO dan Uni Eropa dipaksa memikirkan tawaran baru ini, dan pastinya menempatkan negara barat pada dilemma atau pilihan tak mudah.

Inilah efek dari skenario yang ditawarkan Vladimir Putin. Rusia menginginkan kekuatan barat berpikir ulang tentang masalah Rusia-Ukraina berikut segala kompleksitasnya.

Rusia menginginkan penyelesaian konflik. Mereka menginginkan rencana perdamaian sejati, tanpa embel-embel apapun.

Jelas ini mengisyaratkan keteguhan Rusia mempertahankan proposal Istanbul 2022 dengan tetap mempertimbangkan kenyataan di lapangan.

Peta jalan yang diusulkan Vladimir Putin juga memenuhi tujuan awal operasi militer khusus yang dilancarkan sejak 24 Februari 2022.

Utamanya, demiliterisasi dan de-Nazifikasi Ukraina. Demiliterisasi akan terjadi melalui proses negosiasi. Sedangkan denazifikasi jelas akan mengubah masa depan politik Ukraina.

Rakyat Ukraina harus menentukan tatanan politik mereka di masa mendatang, apakah terus mempertahankan eksistensi kelompok politik sayap kanan, atau sebaliknya.

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas