Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Partai Macron Kalah Telak, Prancis Bakal Berubah Haluan

Pemilu Parlemen Prancis putaran pertama dimenangkan partai sayap kanan Reli Nasional. Partai pendukung Presiden Emmanuel Macron rontok suaranya.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Partai Macron Kalah Telak, Prancis Bakal Berubah Haluan
AFP/LUDOVIC MARIN
Presiden Prancis dan kandidat partai La Republique en Marche (LREM) untuk pemilihan ulang Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron merayakan kemenangannya dalam pemilihan presiden Prancis, di Champ de Mars di Paris, pada 24 April 2022. (Photo by Ludovic MARIN / AFP) 

Kemenangan Reli Nasional pada akhirnya juga kemungkinan mengubah blok politik Eropa, sekaligus akan berdampak pada geoppolitik global.

Di Jerman kekuatan kanan juga unggul. Begitu pula di Belgia dan Belanda, yang memperlihatkan kemenangan kubu kanan.

Prancis ke depan mungkin tidak mengubah drastis dukungannya ke Ukraina, tapi mungkin akan menurunkan tingkat bantuannya.

Mentornya, Marine Le Pen memiliki kontak sangat baik dan dekat dengan Moskow, tapi Bardella akan menghadapi realitas baru.

Pemimpin Reli Nasional Jordan Bardella tetap akan membantu Kiev, tapi menolak aliran senjata berkekuatan besar, rudal jarak jauh, dan pengiriman pasukan ke Ukraina.

Itu disebutnya garis merah Prancis. Mengenai masalah Palestina-Israel, dan perang Gaza, Reli Nasiona telah menyatakan sikapnya yang pro-Israel.

Itu langkah politik mereka membersihkan diri dari noda antisemitisme, yang berakar pada sejarah partai tersebut di masa lalu.

Berita Rekomendasi

Terhadap China, Reli Nasional belum memiliki sikap jelas kecuali selalu menyodorkan narasi “patriotisme ekonomi”.

Kebangkitan sayap kanan di Eropa ini agaknya sejalan dengan menguatnya kembali kekuatan Donald Trump di Amerika Serikat.

Keunggulan politik Reli Nasional dari blok kanan ini pasti akan membuat Macron menghadapi apa yang pernah dialami Presiden Francoois Mitterand dan Jacques Chirac.

Sebuah situasi politik yang akan membuat Macron sedikit sibuk dengan urusan domestiknya hingga 2027, dan mengerem perannya dalam berbagai konflik global.

Macron juga akan kehilangan kesempatan tampil kembali sebagai petahana di Pemilu 2027, mengingat posisi partainya yang hanya ada di posisi ketiga.(Setya Krisna Sumarga/Editor Senior Tribun Network)

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas