Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Partai Macron Kalah Telak, Prancis Bakal Berubah Haluan

Pemilu Parlemen Prancis putaran pertama dimenangkan partai sayap kanan Reli Nasional. Partai pendukung Presiden Emmanuel Macron rontok suaranya.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Partai Macron Kalah Telak, Prancis Bakal Berubah Haluan
AFP/LUDOVIC MARIN
Presiden Prancis dan kandidat partai La Republique en Marche (LREM) untuk pemilihan ulang Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte Macron merayakan kemenangannya dalam pemilihan presiden Prancis, di Champ de Mars di Paris, pada 24 April 2022. (Photo by Ludovic MARIN / AFP) 

Pemimpin Front Populer Baru Jean-Luc Melenchon menggambarkan hasil Pemilu ini kekalahan berat dan tak terbantahkan terhadap aliansi Macron.

Ia turut menyerukan rakyat Prancis bersatu melawan Reli Nasional. Seruan ini menggambarkan dalamnya perseteruan kubu kiri dan kubu kanan Prancis.

Meski sementara unggul, blok Reli Nasional harus menunggu hasil final putaran kedua, yang akan menentukan apakah mereka akan merebut kursi Perdana Menteri atau tidak?

Apa makna keunggulan Reli Nasional bagi Prancis? Apa pula dampaknya bagi posisi Prancis dalam geopolitik Eropa dan dunia?

Pertama, jika Reli Nasional benar-benar memenangkan pertarungan politik, sudah pasti Prancis akan terbelah dalam semua kebijakan domestik maupun globalnya.

Kubu kanan adalah kekuatan yang terus menerus menyuarakan nasionalisme Prancis, berpandangan konservatif, skeptis terhadap Euro dan NATO.

Di satu sisi Macron adalah pemimpin yang sangat liberalis, berorientasi pasar bebas, dan sangat pro-Uni Eropa.

BERITA REKOMENDASI

Pendekatan kebijakan luar negeri Reli Nasional adalah percaya gagasan Prancis yang berdaulat yang menolak tirani hegemon AS dan kekuatan supranasional Uni Eropa.

Mereka mengklaim ingin mengembalikan hak nasionalnya untuk membuat Prancis bisa independen memilih kebijakan luar negerinya.

Pandangan-pandangan Reli Nasional ini jelas bertabrakan dengan ide Macron dalam banyak hal, termasuk menyangkut peperangan Rusia-Ukraina.

Macron sangat agresif, dan tokoh Eropa yang pertama kali mengajak Uni Eropa mengirimkan serdadunya ke Ukraina guna bertarung melawan Rusia.

Macron pula yang mendorong perluasan Uni Eropa yang mencakup Ukraina, Moldova, dan Kawasan Balkan Barat, ide yang ditentang Reli Nasional.

Anggota Reli Nasional membela pendekatan revisionis terhadap Kosovo dan Bosnia, menyalahkan ekstremis Muslim karena menganiaya dan mengusir umat Kristen Ortodoks di wilayah tersebut.

Reli Nasional menentang upaya Macron menyusun struktur pertahanan Eropa dan mendukung Prancis sebagai penyedia keamanan bagi warga Eropa jika terjadi pengurangan jumlah AS dari Eropa.

Halaman
1234
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas