Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Menguji Pamor Raja Jawa Usai Putusan MK, Mampukah Koalisinya Taklukkan Jagonya Megawati di Pilkada?
Pamor Raja Jawa yang disbut oleh Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia, diuji apakah bisa tetap didengar dan diikuti oleh anggota koalisi atau tidak.
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Yulis
PENDAFTARAN Pasangan calon kepala daerah pada tahapan Pilkada 2024 dimulai hari Selasa (27/8/2024) dan ditutup Kamis (29/8/2024).
Sehari jelang pendaftaran, dinamika politik makin meninggi. Apalagi setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No 60 dan 70/PUU-XXII/2024 terkait Pilkada dan DPR batal merevisi UU Pilkada, kompetisi di Pilkada makin terbuka.
Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang awalnya percaya diri bisa melenggang lantaran di berbagai daerah hanya akan melawan kotak kosong dan calon boneka, kini harus memikirkan strategi baru.
PDIP dan parpol non parlemen yang sebelumnya sudah mati gaya lantaran tak bisa mengajukan calon, akhirnya bisa bernafas lega.
PDIP sebagai satu-satunya parpol besar yang tak masuk KIM Plus, bisa leluasa mengajukan kandidat.
Bahkan hampir di sebagian besar daerah, PDIP bisa mengajukan kandidat sendiri tanpa perlu koalisi.
PDIP dan Anies
Hari ini, PDIP akan mengumumkan tahap ketiga calon kepala daerah baik itu calon Gubernur, Calon Wali Kota dan Calon Bupati. Sudah 305 nama calon kepala daerah yang diumumkan PDIP sebelumnya.
Sementara parpol lain yang tergabung di KIM Plus, hanya sedikit terjadi perubahan pengusungan kandidat.
Beberapa daerah yang kandidatnya akan bertarung keras antara PDIP Vs KIM Plus antara lain Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.
Di Jakarta, Anies Baswedan yang identik dengan pengkritik Jokowi, namanya menguat. PDIP yang sebelumnya menjadi pengkritik Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, kini hubungannya manis.
Nama Anies sudah diusulkan DPD PDIP Jakarta untuk menjadi calon gubernur. Tinggal menunggu Megawati Soekarnoputri.
Di Banten, Airin Rachmi Diany yang tak lain kader setia Golkar, akhirnya menerima pinangan PDIP untuk diduetkan dengan Ketua DPD PDIP Banten, Ade Sumardi.
Airin yang saat Airlangga masih menjabat Ketua Umum Golkar telah mendapat rekomendasi Golkar untuk maju di Banten, namanya dicoret. Golkar yang dipimpin Bahlil Lahadia mengganti rekomendasi dengan mengusung calon dari KIM Plus yakni Andra Sony-Dimyati Natakusumah.
PDIP juga sedang menggodok nama untuk dimajukan di Jawa Timur untuk menandingi KIM Plus yang mengusung Khofifah Indar Parawansa. Mulai dimunculkan mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismanharini.
Baca juga: Pilkada Jakarta 2024 tidak Akan Menarik Bila Tak Ada Anies Baswedan, Mengapa?