Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Inklusivitas dalam Setetes Air

Permasalahan sumberdaya air (SDA) di pulau kecil menjadi isu kritis karena keterbatasan sumberdaya alam berupa sumber air tawar

Editor: Dodi Esvandi
zoom-in Inklusivitas dalam Setetes Air
istimewa
Warga di Desa Caruban, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mengantre air bersih, Sabtu (21/10/2023) 

Oleh: Bokiraiya Latuamury
Dosen Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Permasalahan sumberdaya air (SDA) di pulau kecil menjadi isu kritis karena keterbatasan sumberdaya alam berupa sumber air tawar (baik kuantitas dan kualitas), intrusi air laut, curah hujan yang tidak teratur, polusi dan kontaminasi sumber air.

Termasuk juga minimnya infrastruktur pengelolaan air, risiko bencana alam, isu-isu kesetaraan gender dan inklusi sosial (GEDSI) serta kurangnya kebijakan dan tata kelola yang efektif dan efisien.  

Isu kesenjangan akses air di pulau kecil dari perspektif gender, disabilitas dan inklusi sosial adalah fenomena yang mencerminkan ketidaksetaraan yang dialami kelompok rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas dan kelompok miskin dan terpinggirkan.

Dalam konteks pulau kecil yang rentan terhadap perubahan iklim, keterbatasan SDA memperparah ketimpangan ini. Perempuan sebagai pengelola air rumah tangga, harus menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengumpulkan air, yang menghalangi peluang terhadap pendidikan dan ekonomi. 

Baca juga: Akademisi: Tata Kelola Air dan Transportasi Jadi Permasalahan Krusial Jakarta 

Sementara penyandang disabilitas seringkali kesulitan mengakses fasilitas air yang aman dan layak karena minimnya infrastruktur yang ramah disabilitas. Sedangkan kelompok miskin dan terpinggirkan seringkali tinggal di wilayah yang terpencil.

Wilayah yang secara umum infrastruktur air sangat minim, sehingga butuh biaya untuk memeroleh air bersih bahkan cenderung mengandalkan pasokan dari luar pulau atau membeli air dari wilayah lain. Singkatnya,kesenjangan ekonomi memperburuk akses air.

BERITA REKOMENDASI

Pendekatan GEDSI menempatkan inklusi sosial sebagai prioritas dengan memastikan bahwa kelompok rentan seperti masyarakat adat, penduduk miskin, dan minoritas sosial memeroleh akses yang setara terhadap air bersih. 

Pendekatan inklusi sosial juga menekankan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat lokal dalam proses pengelolaan air. Karena melibatkan masyarakat lokal, implementasi cenderung efektif dan berkelanjutan karena mereka memahami konteks sosial dan geografis wilayahnya.

Selain itu partisipasi lokal membantu mendorong rasa memiliki terhadap proyek air dan meningkatkan keberhasilan serta keberlanjutan dari inisiatif-inisiatif tersebut.

Inklusi sosial harus menghargai kearifan lokal dan norma budaya yang ada dalam konteks lokal. Dalam banyak kasus, masyarakat memiliki sistem tradisional atau mekanisme lokal yang efektif dalam mengelola sumberdaya air. 

Pendekatan GEDSI mendukung pengakuan atas sistem-sistem ini dan memadukannya dengan pendekatan modern, sehingga kebijakan air menjadi lebih relevan dan mudah diterima oleh masyarakat. 


Ramah disabilitas

Bagi penyandang disabilitas, strategi GEDSI memastikan bahwa sistem pengelolaan air dan infrastrukturnya didesain ramah terhadap disabilitas, fasilitas air bersih yang mudah dijangkau, serta layanan pemeliharaan air yang mempertimbangkan kebutuhan penyandang disabilitas. 

Halaman
123
Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas