NEWSVIDEO: Pekerja PT WWE SEA Minta Kasus Pemukulan Diproses Secara Hukum
Hal itu terjadi akibat kekesalan pekerja terhadap oknum aparat tersebut yang kerap semena-mena terhadap pekerja.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Hadi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Insiden pemukulan oleh oknum aparat terhadap Refison membuat rekan-rekan sesama pekerja di PT World Wide Equipment South East Asia (WWE SEA), Batam marah. Bahkan rekan-rekan Refison meminta agar pelaku pemukulan diproses secara hukum, Kamis (5/3/2015).
"Perbuatan ini bukan yang pertama kali, melainkan kali ketiga," kata Nofri, salah satu pekerja PT WWE SEA.
Nofri mengaku, hal ini terjadi akibat kekesalan pekerja terhadap oknum aparat tersebut yang kerap semena-mena terhadap pekerja.
Kapolsek Batu Ampar, Kompol Ari Baroto yang turun langsung ke lokasi kejadian berusaha menenangkan para pekerja. Sementara pihak manajemen PT WWE SEA sendiri akhirnya meliburkan karyawan dengan masih mengeluarkan upah agar kondisi dapat terkendali.
"Teman-teman pekerja saat ini diharapkan kembali ke rumah masing-masing. Teman-teman bisa memantau kelanjutannya dari rumah, karena teman-teman media akan terus memantau kelanjutan kasus ini," kata Ari Baroto.
Diberitakan sebelumnya, seorang pekerja PT WWE SEA, Refison (37) menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh diduga oknum TNI AL pada Kamis (5/3/2015) sekitar pukul 07.40 WIB.
Kejadian itu berawal saat Refison yang baru sampai di perusahaan tempatnya bekerja langsung memarkirkan kendaraan di parkiran kantornya. Hanya saja ia memarkirkan sepeda motornya di bagian terluar di lokasi parkiran.
Melihat Refison memarkirkan kendaraan dalam posisi di luar, seorang sekuriti perusahaan spontan meminta agar Refison memarkirkan kendaraannya di bagian dalam. Namun hal itu tidak diindahkan Refison hingga terjadi adu mulut antara Refison dengan petugas sekuriti.
Dan tak berlangsung lama, datanglah seorang oknum TNI AL mendekati mereka dan tiba-tiba saja langsung menghantamkan kepala ke bagian wajah Refison hingga Refison mengalami luka di bagian pelipis matanya.
Saat itu juga suasana perusahaan menjadi ricuh, bahkan ratusan karyawan langsung berhamburan untuk menolong Refison dan mencoba untuk mengejar oknum TNI AL tersebut.
Usai kejadian, Refison meminta perlindungan di Polresta Barelang.