Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO: Dua Jenazah Pegawai Sauna Telah Teridentifikasi

Kedua jenazah merupakan pekerja BS Oukup yang hancur akibat jatuhnya pesawat nahas tersebut.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Medan, Tarmizi Khusairi

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut kembali berhasil mengindentifikasi dua jenazah korban jatuhnya Pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara di Jalan Jamin Ginting pada Juni lalu, Selasa (11/8/2015).

Kedua jenazah merupakan pekerja BS Oukup yang hancur akibat jatuhnya pesawat nahas tersebut.

Kedua jenazah yang berhasil diidentifikasi yaitu, Hari Tongan Padang anak biologis dari Naik Padang warga Desa Tonada Kecamatan Tinada Kabupaten Pakpak Barat.

Serta Nasrullah yang terindentifikasi dari hasil DNA sebagai anak biologis Sukandi warga Desa Sumartani Kecamatan Kualu Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara.

Wakil Ketua Tim DVI sekaligus Kepala RS Bhayangkara Polda Sumut Kombes Didiet Setioboedi mengatakan, kedua korban merupakan pekerja di sauna BS Oukup yang hancur setelah dihempas pesawat Hercules Juni lalu.

Menurutnya pagi tadi kedua jenajah yang berupa body part itu sudah diserahkan kepada pihak keluarga di Rumah Sakit Bayangkara Medan.

BERITA REKOMENDASI

"Dengan diserahkannya kedua jenazah maka hingga saat ini terdapat 8 jenajah dan 22 potongan tubuh yang belum terindentifikasi," katanya, Selasa (11/8/2015).

Menurut Didiet, pihaknya akan kembali melakukan sampling pencocokan DNA jenazah korban dengan pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

Sampling DNA ini akan dibawa ke Jakarta. Untuk itu, kata dia, tim DVI masih membutuhkan waktu untuk mengindentifikasi sisa jenazah.

Seperti diketahui, Pesawat Hercules C-130 dengan nomor ekor A-1310 jatuh dengan posisi terbalik di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa, 30 Juni 2015, sekitar pukul 11.50 WIB.

Pesawat tersebut lepas landas dari Pangkalan Udara Suwondo, Medan sekitar pukul 11.48.


Pesawat buatan tahun 1960-an itu hendak menuju Kepulauan Natuna untuk menjalankan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM), yakni pengiriman logistik.

Akibat tragedi ini, seluruh awak pesawat dan penumpang meninggal dunia. (*)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas