Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosialisasi IKM Fakultas Kedokteran Unud Bali: Arak Tradisional Salah Produksi

Puluhan warga Desa Katung, Kintamani, Bangli tidak dapat menahan gelak tawa saat Grup bondres Sekar Batu Karu Tabanan membawakan cerita.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Puluhan warga Desa Katung, Kintamani, Bangli tidak dapat menahan gelak tawa saat Grup bondres Sekar Batu Karu Tabanan membawakan cerita dan pesan bahaya dari meminum arak methanol.

Kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana kali ini diadakan di Pura Bale Agung Desa Katung, Rabu (19/8) malam.

Arak yang diproduksi secara tradisional ternyata salah dalam proses produksinya sehingga berbahaya untuk dikonsumsi.

Hal itu dikarenakan suhu dalam proses penyulingan yang tidak sesuai mengakibatkan arak tersebut mengandung methanol.

“Kami berharap melalui titik-titik ini disebarluaskan supaya masyarakat yang ada di Desa Katung bisa memberikan pencerahan peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap bahaya meminum arak methanol,” ungkap Dosen IKM Fak. Kedokteran Unud, Made Subrata.

Made menambahkan, kenapa sosialisasi diadakan di Desa Katung karena pada tahun 2012, di Bangli pernah terjadi kasus keracunan arak methanol.

Berita Rekomendasi

Kala itu 45 orang menjadi korban. Bahkan tiga di antaranya meninggal dunia. Beruntung juga karena sisanya bisa diselamatkan namun mereka mengalami gangguan ginjal saat ini.

Selain itu, desa katung yang berada di dataran tinggi tidak menutup kemungkinan warganya banyak yang mengkonsumsi minuman beralkohol guna menghangatkan badan.

Namun jika salah mengkonsumsinya dapat mengakibatkan keracunan yang berakibat fatal.

Sosialisasi bahaya arak metanhol akan terus digencarkan oleh Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM) Fakultas Kedokteran Unud bekerjasama dengan LIAM Foundation dan Methanol Institute di beberapa daerah lainnya.

Dipilihnya Bondres sebagai media penyampai informasi, dengan harapan masyarakat lebih memahami dan mengerti apa yang ingin kita sampaikan.

Karena jika kita hanya menjelaskan saja masyarakat takutnya kurang memahaminya.

Sementara itu, Kepala Desa Katung Kintamani, Wayan Warsa menyampaikan terimakasih kepada IKM Fakultas Kedokteran Unud yang memberikan sosialisasi seperti ini.

Besar harapan setelah sosialisasi ini tidak terjadi kembali peristiwa korban keracunan arak methanol.

“Mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi kejadian warga desa katung yang keracunan arak methanol,” katanya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas