Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasar Tengah Terbakar, Walikota Kesalkan Banyaknya Kios Liar

Kebakaran hebat melanda kompleks pasar yang terletak di Jl Asahan, Pontianak.

Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Novi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kebakaran hebat melanda kompleks pasar yang terletak di Jl Asahan, Pontianak.

Puluhan Ruko dan kios di kompleks pasar yang biasa disebut dengan Pasar Tengah ini ludes, Jumat (21/8/2015) malam.

Tak kurang 150 hingga 200 ruko dan kios dilahap sijago merah.

Penyebab kebakaran ini masih diselidiki intensif oleh pihak kepolisian yang mendatangkan tim forensik dari Mabes Polri.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, meninjau langsung peristiwa ini.

Midji mengaku geram dengan pedagang yang membangun bangunan liar di jalan tengah Jl Asahan.

"Di tengah itu sudah kita atur, jaraknya ada 14 meter. Pedagang kita taruh di tengah, tapi mereka nambah, tanda batas sudah ada," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Karena kondisi Jalan Asahan yang sudah dipadati bangunan liar menyulitkan mobil pemadam menjangkau titik api yang berada di tengah.

"Kalau mereka ikut aturan tidak seperti ini. Ini kita atur supaya kalau kebakaran, mobil pemadam bisa masuk, ini ditambah-tambah lagi. Ini pelajaran bagi mereka," kesalnya.

Upaya pemerintah kedepannya akan meninjau ulang terkait kondisi pedagang Pasar Tengah.

"Akan kita tinjau ulang kalau perlu kita larang mereka berjualan di situ. Untuk ruko kita ijinkan dia bangun kembali bahkan IMB kita gratiskan," katanya.

Midji menegaskan, pedagang yang berada di tengah jalan tersebut harus ikut aturan pemerintah jika masih ingin tetap berjualan.

"Mereka harus ikut kata pemerintah. Kita sudah ukur tiang satu dengan seberang itu 14 meter. Kita atur 4 meter kiri kanan untuk jalan tapi ini tidak sehingga akhirnya menutup akses jalan," ujarnya.

Menurutnya, terkait kebakaran di salah satu pusat perbelanjaan terbesar dan tertua ini, tidak terlalu mempengaruhi perekonomian.

"Ini toko tua semua. Yang dijual hanya barang kelontong dan bukan sembako jadi tidak terlalu berpengaruh," katanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas