Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seleksi Capim KPK: "Bapak Punya Rumah Banyak, Mbo Kita Dibagi Satu"

Gelak tawa terlontar dari para hadirin yang menyaksikan gelaran tes tersebut, ketika anggota Pansel Harkristuti Harkrisnowo membacakan jumlah rumah He

Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribunnews Video, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahapan lanjutan tes calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali digelar di Gedung Sekretariat Negara (Setneg), Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (25/8/2015).

Tes tersebut dihadiri seluruh panitia seleleksi (pansel) KPK berjumlah sembilan orang yang dikenal dengan sebut sembilan Srikandi Indonesia.

Para Srikandi Indonesia tersebut di antaranya Ekonom Kepala PT. Bank Mandiri Tbk, Destry Damayanti (ketua), Dosen Hukum Tata Negara Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Eny Nurbaningsih (wakil ketua), Ahli Hukum Pidana Pencucian Uang, Yenti Garnasih, Dekan Fakultas Psikologi UGM, Supra Wimbarti, Ahli Tata Kelola Pemerintahan, Natalia Subagyo, Direktur Analisa Peraturan Perundang-undangan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN), Dani Sadiawati, Ahli Sosiologi Korupsi dan Modal Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), Meutia Ganie Rochman, Dosen Fakultas Hukum UI, Harkristuti Harkrisnowo, dan General Manager IBM Indonesia Betty Alisjahbana.

Tes kali ini merupakan lanjutan tahapan interview yang sudah dimulai Senin kemarin.

Capim yang merupakan Purnawirawan Polisi Militer, Hendardji Soepandji diuji setelah Capim Giri Suprapdiyono, Direktur Gratifikasi KPK.

Pada saat diuji, Hendardji Soepandji yang berbaju putih dan celana hitam, memaparkan tentang pemberantasan korupsi yang hanya bisa dilakukan bila situasi dan kondisi kondusif di dalam suatu negara.

Berita Rekomendasi

"Seperti di Singapura, di Finlandia, itu korupsi bisa diberantas karena situasi dan kondisinya kondusif," katanya dalam tes interview tersebut.

Ia juga menjawab pertanyaan pansel tentang hubungan KPK dan Polri yang menurutnya harus egaliter.

Namun gelak tawa terlontar dari para hadirin yang menyaksikan gelaran tes tersebut, ketika anggota Pansel Harkristuti Harkrisnowo membacakan jumlah rumah yang dimiliki Purnawirawan Polisi Militer tersebut.

"Bapak punya rumah banyak ya pak, mbo' kita dibagi satu-satu," ujar dosen Fakultas Hukum UI tersebut yang disambut tawa para hadirin.

Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Hendardji Supandji tidak hanya dikonfirmasi soal hartanya yang mencapai Rp 32 miliar.

Dalam tes wawancara di Aula Gedung Setneg, Jakarta Pusat (25/8/2015), Pansel Capim KPK pun mencecar asal usul kekayaan Purnawirawan TNI itu dalam bentuk Dollar Amerika Serikat.

Pasalnya jumlah dolarnya juga sangat besar. Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) di KPK tahun 2002 sampai laporan tahun 2012, nilai harta Hendardji dalam bentuk dollar AS mencapai 406.000.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas