Perbaikan Jalan Tak Kunjung Selesai, Omzet Dagangan Turun 30 Persen
Menurut seorang pemilik toko, jika ditaksir dengan uang yang masuk setiap hari, ia mengalami pengurangan pendapatan sekitar Rp 400 ribu-Rp 500 ribu.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, Dewi Anita
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Warga meminta proses pelebaran dan pembuatan siring di sejumlah jalan raya di Bandar Lampung, Lampung dipercepat.
Pasalnya, material yang menumpuk di bahu jalan dan siring yang menganga telah membuat aktivitas ekonomi masyarakat terganggu. Bahkan, omzet para pemilik toko dan kios turun hingga 30 persen.
Seorang pedagang di Jalan Untung Suropati, Setiven mengatakan, selama proses pelebaran jalan ia banyak mengalami kerugian. Seperti, omzet berkurang hingga debu yang mengganggu diri dan tokonya.
"Pendapatan saya jadi menurun 30 persen," ujarnya saat ditemui di toko Bintang Elektrik, Rabu (26/8/2015).
Menurut dia, jika ditaksir dengan uang yang masuk setiap hari, ia mengalami pengurangan pendapatan sekitar Rp 400 ribu-Rp 500 ribu. Hal ini terjadi lantaran material berupa batu diletakkan tepat di depan tokonya. Sehingga, pembeli sulit memarkir kendaraannya.
"Selama pembangunan debunya juga luar biasa, hingga pembeli malas untuk turun di daerah sini," tambahnya.
Menurut Setiven, proses pelebaran jalan sudah cukup lama, sehingga banyak toko yang terpaksa tutup karena sepi pembeli dan berdebu. Ia berharap, pembangunan jalan dapat diselesaikan dengan cepat.
"Memang perbaikan jalan ini tentu berdampak baik untuk ke depannya. Namun pekerjaannya itu lama sekali," ucapnya.
Perbaikan di Jalan Untung Suropati ini tidak sekadar pelebaran. Ada sekitar 500 meter yang kondisi jalannya ditinggikan lantaran sering terjadi banjir dan jalan terendam.(*)