Sehari 11 Bom Air Diterjunkan untuk Padamkan Kebakaran Lahan Sumsel
Bencana kabut asap yang melanda Palembang, Sumatera Selatan sepekan belakangan semakin parah dan mulai menggangu aktivitas warga.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Bencana kabut asap yang melanda Palembang, Sumatera Selatan sepekan belakangan semakin parah dan mulai menggangu aktivitas warga.
Jarak pandang yang terbatas disebabkan masih maraknya pembakaran lahan gambut dan lahan perkebunan di kawasan Pedamaran Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir membuat kabut asap terlihat pekat dini hari hingga menjelang siang.
Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan melakukan upaya pemadaman api melalui jalur udara dan darat setiap hari.
Pemadaman jalur udara dilakukan melalui pengeboman air menggunakan helikopter, sehari dilakukan 11 kali pengeboman air (waterboombing) yang dipusatkan di Lapangan Udara Talang Betutu.
Berdasarkan data Modis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minggu pagi (30/8/2015) pukul 05.00, di kawasan itu terdapat enam titik api.
Sedangkan diseluruh OKI terdeteksi 69 titik, dari total 167 titik di Sumsel.
Sumber api banyak terdapat di lahan perkebunan yang ditumbuhi semak belukar.
Sedangkan kanal-kanal yang mengelilingi lahan itu sudah mongering akibat kemarau.
Dari helikopter, terlihat juga puluhan hektar lahan menghitam, hangus setelah terbakar.
Bau asap menyengat juga terasa saat helikopter melintas di atas kawasan itu. (*)