Kapolda: Tidak Akan Kita Tarik Lagi, PSMTI Adalah Orang Lampung
Kalau kerbau katanya ditarik itu talinya. Tapi, kalau manusia kata-katanya, seperti ucapan dari penulis silat Kho Ping Hoo."
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Beni Yulianto
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - "Ucapan atau komitmen yang telah dilontarkan tidak bisa ditarik kembali. Meski dengan kekuatan sembilan ekor kuda".
Itu adalah kata-kata populer dalam cerita silat Kho Ping Hoo, yang diucapkan Sultan Sekala Brak, Kepaksian Pernong Saibatin Puniakan Dalom Beliau Yang Dipertuan Ke-23 Edward Syah Pernong.
Secara fasih, Edward menyebutkan ungkapan Kho Ping Hoo dalam bahasa aslinya di acara Angkon Muakhi atau pengangkatan saudara kepada warga Tionghoa Lampung.
Warga Tionghoa ini tergabung dalam Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Lampung.
Edward menegaskan, deklarasi persaudaraan yang telah diikrarkan tidak bisa ditarik kembali.
Edward yang biasa disapa pun mengingatkan bahwa manusia yang dipegang adalah kata-katanya.
"Kalau kerbau katanya ditarik itu talinya. Tapi, kalau manusia kata-katanya, seperti ucapan dari penulis silat Kho Ping Hoo. Deklarasi ini tidak akan kita tarik lagi, PSMTI adalah orang Lampung," kata Edward yang juga menjabat Kapolda Lampung, Senin (21/9).
Pengangkatan saudara kepada PSMTI ini berlangsung di GSG Pahoman, Bandar Lampung.
Perwakilan dari marga Tionghoa dari 15 kabupaten/kota di Lampung hadir dan menerima lencana adat yang disematkan oleh Edward.
Upacara adat dimulai sekitar pukul 10.30 WIB.
Gedung Serba Guna (GSG) Pahoman disulap layaknya menjadi Gedung Dalom (rumah raja) lengkap dengan singgasananya.
Sebelum Edward memasuki GSG, sekitar 300 meter dilakukan prosesi adat Lapahan Sai Batin. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.