Menengok Pembangunan Karimun dengan Investor 64 Perusahaan Asing
sedikitnya ada 64 perusahaan milik asing (PMA) yang sudah masuk dan menanamkan investasinya di Karimun.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Reporter Tribunnews Video, Hadi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BATAM – Kabupaten Karimun yang definitip 2001 berdiri hingga saat ini, terus memperlihatkan perubahan pembangunan yang positif.
Bahkan saat ini, daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Berazam ini punya nilai investasi yang meningkat dan mengalami perkembangan pesat, sejak ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (Free Trade Zoe).
Meskipun secara umum tingkat perekonomian Indonesia menurun, namun pembangunan kawasan bisnis dan pembukaan area industri serta lokasi pariwisata di Karimun, tak terpengaruh oleh carut marutnya perekonomian di Indonesia saat ini.
Menariknya, hal ini sangat didukung penuh dari berbagai elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Karimun Kepulauan Riau.
Untuk di Karimun sendiri, sedikitnya ada 64 perusahaan milik asing (PMA) yang sudah masuk dan menanamkan investasinya, di antaranya PT Saipem dan PT Oiltanking Karimun.
Amir Aca, tokoh masyarakat dan juga pengusaha putra daerah yang gencar menggandeng investor asing untuk masuk ke Karimun, mengaku sangat senang sekali dengan geliat pembangunan di Karimun saat ini.
Dan dirinya memprediksikan jika tidak ada halangan, 10 tahun kedepan Karimun bias seperti Batam.
“Selain saat ini pemerintah focus di Bidang manufaktur dan industry gakagan kapal (Shipyard). Pembangunan pusat bisnis, peukiman elit serta kawasan pariwisata juga sednag digaraf di Karimun,” kata Amir Aca, Selasa (6/10/2015).
Amir mengatakan, saat ini ada sekitar 200-an pekerja asing yang ada di Karimun, yang haus akan hiburan.
“Jika kawasan pariwisata sudah ada di Karimun, maka tidak menutup kemungkinan PAD Karimun akan terus bertambah, sebab selama ini 200-an pekerja asing itu mencari hiburan saat liburan selain ke Batam, mereka berkunjung ke Bali,” ungkapnya.
Untuk kawasan bisnis, menurut Amir, pihaknya fokus di sepanjang pantai coastal area dengan melibatkan korporasi internasional yang bernama Raffles.
“Bahkan saat ini kami juga sedang merampungkan pembangunan bandara, dengan tujuan nantinya, jarak tempuh ke karimun lebih cepat dan ringkas karena ditempuh melalui jalur udara baik lokal maupun internasional,” terangnya.
Amir menyebutkan, masyarakat Karimun sukarela menghibahkan dan mempersiapkan lahannya untuk dijadikan fasilitas jalan raya demi kemajuan dan kelancaran pembangunan di Karimun Kepulauan Riau itu sendiri. (*)