Warga Usir Pegawai Perusda yang Sedang Ukur Jalan
Tiba-tiba puluhan warga langsung mendatangi mereka dan meminta untuk menghentikan pengukuran.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM, PENAJAM - Puluhan warga Perumahan Korpri, Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mengadang pegawai Perusahaan Daerah (Perusda) Benuo Taka yang akan mengukur Jalan Korpri.
Bahkan warga meminta agar mereka meninggalkan tempat, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pada awalnya sejumlah pegawai Perusda akan melakukan pengukuran jalan aspal yang diklaim juga masuk lahan Perusda.
Namun tiba-tiba puluhan warga langsung mendatangi mereka dan meminta untuk menghentikan pengukuran.
"Lebih baik pulang saja. Jangan dulu melakukan pengukuran sebelum ada kesepakatan bersama," ujar Abdul Latief, perwakilan warga.
Bahkan warga yang membawa pemberitahuan Perusda Benuo Taka terkait rencana pematokan sempat berteriak-teriak.
Mereka menilai bahwa pemberitahuan ini sepihak, karena tidak pernah disampaikan secara langsung kepada masyarakat.
Direktur Keuangan Hasan dan Direktur Operasional, Boy Rontu, yang terus memberikan penjelasan kepada warga.
Namun penjelasan mereka tetap tidak diterima warga dan meminta agar pengukuran dibatalkan.
"Pulang saja tidak perlu ada pengukuran dulu," kata Asri, seorang warga perumahan.
Abdul Latief menambahkan, untuk melakukan pengukuran ulang maka perlu ada pertemuan antara pemerintah dengan Perusda dan masyarakat.
Selama ini belum ada pertemuan antara warga perumahan dengan Perusda, hanya mengetahui melalui media.
"Jadi kami mohon pemerintah untuk memfasilitasi pertemuan agar ada titik temu," harapnya.
Direktur Keuangan Perusda Benuo Taka, Hasan, memutuskan untuk membatalkan pengukuran.
Menurutnya, warga Perumahan Korpri salah pengertian karena pengukuran hari ini hanya jalan yang merupakan lahan Perusda.
"Padahal bukan mengukur lahan perumahan, hanya jalan saja. Karena jalan ini juga masuk lahan Perusda. Kami batalkan karena warga meminta seperti itu," ucap Hasan.
Menurutnya, dengan pembatalan ini maka belum bisa memastikan kapan pengukuran ulang akan dilakukan.
Namun ia menyatakan, hal ini akan segera dicarikan solusi termasuk melakukan pertemuan dengan warga perumahan yang difasilitasi pemerintah.
"Kami belum tahu kapan pengukuran lagi. Mudah-mudahan bisa segera dipertemukan antara Perusda dan warga agar bisa segera terlaksana pengukuran ulang," ungkapnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.