Presiden Jokowi Targetkan Permasalahan Karhutla Tuntas dalam Dua Minggu
Pemadaman, kata presiden, sementara ini akan difokuskan di daerah dengan jumlah titik api terbanyak, yaitu di Provinsi Sumatera Selatan.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Reporter Tribunnews Video, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan sejumlah menteri serta pejabat daerah meninjau penanganan kebakaran hutan dan lahan di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Jumat (9/10/2015).
Foto-foto: Presiden Jokowi meninjau pembuatan sekat kanal dan embung air di lokasi kebakaran hutan dan lahan di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau, Jumat (9/10/2015). (Tribun Pekanbaru/David Tobing)
Di lokasi itu, Presiden Jokowi meninjau pembuatan sekat kanal dan embung air, yang berfungsi untuk menampung air sekaligus buat cadangan air untuk pemadaman api bila musim kemarau tiba.
Untuk mencapai lokasi tersebut, presiden bersama menteri memilih berjalan kaki sejauh lebih kurang 600 meter.
Di sela-sela peninjauannya di lokasi itu, Presiden Jokowi kepada awak media mengatakan, pemerintah telah memutuskan menerima bantuan dari luar negeri untuk memadamkan api kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Bantuan berupa pesawat yang digunakan untuk water bombing.
Beberapa negara yang memberikan bantuan di antaranya Malaysia, Singapura, Tiongkok, dan Rusia.
Pemadaman, kata presiden, sementara ini akan difokuskan di daerah dengan jumlah titik api terbanyak, yaitu di Provinsi Sumatera Selatan.
Presiden Jokowi menegaskan, dirinya memberikan target kepada Kepala BNPB, Willem Rampangilei paling lama dua minggu untuk dapat memadamkan api.
Dia menilai target itu sangat realistis bisa tercapai, apalagi dengan adanya bantuan pesawat water bombing dari luar negeri.
Kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan, ujar presiden, telah menghanguskan sedikitnya 1,7 juta hektar area lahan dan hutan.
Presiden Jokowi menginstruksikan kepada semua pihak untuk memfokuskan pada upaya pencegahan, salah satunya dengan membangun sekat kanal dan embung air di daerah rawan kebakaran.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.