Ketua Dewan Pers Wacanakan Kompas Sebagai Pilar Perkembangan Pers Cetak di Jayapura
"Harga surat kabar di Jayapura menjadi genap Rp 10 ribu per eksemplar, dan ini mempunyai dampak yang tidak kecil bagi perusahaan persnya," katanya.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar Silaturahim Pers Nasional & Kick Off Hari Pers Nasional (HPN) 2016, di Gedung TVRI, Jl Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2015).
Dalam acara yang diramaikan oleh organ tunggal layaknya acara kawinan itu dihadiri Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zainul Majdi, Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, dan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Rizal Ramli.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sekitar pukul 12.45 WIB.
Setelah itu, Ketua Dewan Pers, Bagir Manan menjadi orang pertama yang memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, Mantan Ketua Mahkamah Agung itu menyampaiakan keadaan pers di wilayah paling timur Indonesia, Papua.
Lelaki kelahiran Kalibalang, Lampung Utara itu menuturkan permasalahan pers di daerah tersebut, mulai dari harga koran yang sangat mahal, hingga wacana pengembangan pers di bumi Cendrawasih itu.
"Harga surat kabar di Jayapura menjadi genap Rp 10 ribu per eksemplar, dan ini mempunyai dampak yang tidak kecil bagi perusahaan persnya," katanya.
"Di sini ada penanggungjawab Kompas, dengan sistem pelatihan yang sudah bagus, mungkin barangkali kalau dua orang kita attach di Kompas untuk dilatih akan sangat menolong mereka," tambahnya.
Selain itu, mantan anggota DPRD Kotamadya Bandung itu berharap, di Hari Pers Nasional 2016, para insan pers dapat saling bertukar pengalaman, sehingga seluruh pers nasional dapat membangun Indonesia melalui kegiatan jurnalistiknya. (*)