Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Tolong Saya! Saya Sedang Hamil'

Wanita tersebut merupakan satu dari ratusan orang yang saat itu berada di dalam gedung teater dan menjadi saksi pembantaian.

Penulis: Rendy Sadikin
zoom-in 'Tolong Saya! Saya Sedang Hamil'
Kompas.com

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PARIS - Seorang wanita hamil tampak bergelantungan di jendela gedung Teater Bataclan, Paris, Perancis, saat serangan teroris.

Dalam video yang direkam saat kejadian, Jumat (13/11/2015), ibu hamil (bumil) tersebut berupaya kabur dari pembantaian yang dilakukan teroris lewat jendela gedung.

Dia bergelantungan di jendela lantai tiga gedung seraya berteriak meminta tolong.

Sementara di bawahnya, ratusan orang tampak keluar dari pintu teater dan berlari tunggang langgang.

Mereka berupaya menyelamatkan diri dari berondongan peluru yang ditembakkan teroris tersebut.

Berita Rekomendasi

Seperti dilansir MIRROR.co.uk, wanita tersebut merupakan satu dari ratusan orang yang saat itu berada di dalam gedung teater dan menjadi saksi pembantaian.

"Tolong, tolong! Saya sedang hamil, apa yang harus saya lakukan?" kata wanita tersebut berteriak kepada orang-orang yang berlarian.

Belakangan dia diketahui berhasil diselamatkan dan lolos dari serangan maut tersebut.

Horor di Bataclan

Seorang saksi mata mengisahkan suasana mencekam saat arena konser di Teater Bataclan, Paris, Perancis, menjadi ladang pembantaian.

Seperti dilansir MIRROR.co.uk, sebanyak 1.500 penonton saat itu memadati lokasi konser band rock, Eagle of Death Metal.

Siapa sangka, arena yang seharusnya menjadi tempat mereka bersenang-senang menjadi ladang pembantaian oleh para teroris tersebut.

Berdasakan penuturan saksi, mayat-mayat korban tampak berserakan di arena konser tersebut.

Lantai auditorium konser menjadi genangan darah para korban yang tewas maupun luka.

Saksi mata mengatakan para teroris tersebut meninggalkan lokasi pembantaian dengan cara yang sangat tidak manusiawi.

Betapa tidak, mayat korban diseret melalui auditorium.

Alhasil, seluruh karpet dipenuhi noda darah.

Tampak, lubang bekas hantaman npeluru memenuhi dinding, kursi dan lantai.

Menurut sejumlah saksi mata--termasuk Britons dan sejumlah penyintas yang berpura-pura mati, membeberkan detail penembakan yang dilakukan ketiga teroris.

Saksi mengatakan, pertama kali saat berada di lokasi, para teroris memberondong warga yang duduk di kursi roda menggunakan senapan AK-47.

Salah seorang saksi, Helen Wilson, mengatakan, para teroris tersebut beranjak ke kamar belakang, lalu memulai penembakan lagi secara beruntun.

"Setiap ada yang hendak melarikan diri, mereka (teroris) mulai menembak lagi," kata Helen.

Kata saksi mata, teroris tersebut memberondong arena teater dengan timah panas dan sejumlah bahan peledak.

Kemudian, imbuh saksi, para teroris tersebut berkeliling seperti burung bangkai yang hendak memakan korbannya satu persatu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas