Panorama Air Terjun di Negeri Laskar Pelangi
ternyata tidak hanya memiliki suatu pantai yang indah
Editor: Bian Harnansa
Laporan Wartawan Pos Belitung, Disa Aryandi
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG -- Negeri Laskar Pelangi, ternyata tidak hanya memiliki suatu pantai yang indah.
Dibalik panorama tersebut, Kabupaten Belitung, khususnya wilayah Kecamatan Membalong ternyata memiliki sebuah air terjun unit yang terselubung.
Air terjun yang berada tepat di RT 05/03, Dusun Aik Nangka, Desa Simpang Rusa, Kecamatan Membalong itu, memiliki ketinggian sekitar 15 meter.
Warga sekitar, biasa menyebut air terjun tersebut, air terjun Jurak Insum Kepala Kawai.
Kawasan air terjun itu, berada dibalik bukit yang memiliki ketinggian sekitar 200 MDPL (meter dari permukaan laut).
Bukit yang berada dikawasan Hutan Lindung (HL) itu, memiliki luasan sekitar 10 hektar.
Tekstur dari air terjun itu, sangat jarang ditemukan di wilayah kawasan wisata alam lainnya. Pasalnya turunan dari air terjun itu,
mengalir secara bertingkat-tingkat. Paling tidak, terdapat tujuh bagian tingkat di air terjun Jurak Insum Kepala Kawai itu.
Keindahan dari air terjun itu, kini telah menjadi daya tarik para penggiat alam bebas. Gabungan Pecinta Alam Belitung (Gapabel),
secara langsung menjelajahi kawasan air terjun Jurak Insum Kepala Kawai ini.
"Kalaw dikembangkan, ini akan menarik. Jarang soalnya di Belitung ini memiliki keindahan air terjun seperti ini. Ini sebetulnya aset Desa,
" ucap anggota Gapabel bernama Hestian kepada Posbelitung.com, Sabtu (21/11/2015).
"Kami harap, kelestarian nya tetap di jaga. Ya kalau bisa, sampah-sampah bekas minumanan, atau makanan untuk bisa dibawa pulang, ketika berkunjung kesini."
Untuk menuju lokasi air terjun itu, tidak begitu sulit, jika dari Kota Tanjungpandan. Pengunjung bisa menggunakan sepeda motor
atau kendaraan roda empat, terlebih dahulu menuju Dusun Aik Nangka, Desa Simpang Rusa, dengan jarak tempuh sekitar 36 kilometer (KM).
Jalan menuju Dusun Aik Nangka sangat mulus, lantaran sudah dilengkapi dengan aspal. Tiba di Dusun tersebut, kembali pengunjung harus
memasuki jalan tanah merah, yang memiliki lebar sekitar empat meter. Khusus untuk kendaraan roda empat, hanya dibisa digunakan
sejauh 100 meter dari pinggir jalan aspal. Namun, untuk kendaraan roda dua, bisa menempuh perjalanan hingga 1,5 KM
menuju ke bagian bawah bukit tersebut. Tiba di sebuah perkebunan milik warga, disarankan kembali, pengunjung lebih baik
memarkirkan sepeda motor dilokasi tersebut, lantaran jalan menuju ke kaki bukit belum begitu mendukung.
Sehingga, untuk menuju ke lokasi air terjun itu, pengunjung harus menempuh perjalanan, dengan berjalan kaki.
Suasana ketika berjalan kaki itu, pengunjung akan memasuki hutan kecil, dengan suasana alam bebas yang sangat indah.
Pasalnya, selama perjalanan itu, pengunjung akan menemukan sungai-sungai atau aliran air kecil. Lokasi ini,
sangat bagus jika digunakan untuk lokasi wisata haiking, camping, dan wisata alam bebas lainnya.
Bahkan, dibagian kiri dari air terjun itu terdapat sebuah bebatuan yang tegak ke atas. Batu yang berbentuk boulder itu,
angat bisa jika digunakan untuk olahraga rock climbing atau panjat tebing.
"Kalau orang yang ke air terjun itu, sudah lumayan lah sekarang. Terutama anak-anak remaja dari Tanjungpandan,
biasa berkunjung kesana," ucap Kepala Dusun Aik Nangka, Sanjaya kepada Posbelitung, Sabtu (21/11/2015).