Jangan Kucilkan 677 Pengidap HIV/AIDS di Bojonegoro
pengidap HIV/AIDS hingga September tahun ini sebanyak 145 orang
Editor: Bian Harnansa
Wartawan Surya, Iksan Fauzi melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Jumlah pengidap human immunodeficiency virus/acquride immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Bojonegoro melonjak. Hingga September 2015, kabupaten yang saat ini dikenal kaya minyak itu menduduki peringkat kedelapan se-Jawa Timur, meningkat dibanding tahun lalu peringkat 10.
"Jumlah pengidap HIV/AIDS hingga September tahun ini sebanyak 145 orang, tahun lalu 132 orang. Sejak 2002 hingga sekarang jumlahnya 667 orang," papar Johny Nurhariyanto, Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Bojonegoro saat ditemui di kantornya, Senin (30/11).
Berdasarkan data KPA, jumlah pengidap HIV/AIDS mulai bulan Januari sampai September 2015 ada 145 orang terjangkit HIV/AIDS. Mereka tergolong orang baru dengan rincian 137 mengidap HIV dan delapan orang mengidap AIDS, sedangkan 18 orang telah meninggal dunia.
Berdasarkan pekerjaan, penyebaran HIV/AIDS paling banyak diderita kaum buruh kasar sebanyak 51 orang, wiraswasta 22 orang, lain-lain 17 orang, petani atau nelayan 14 orang, ibu rumah tangga 13 orang, sopir dua orang, dan pekerja seks komersial satu orang. Menurut Jhony, jumlah pengidap HIV/AIDS dari PSK sedikit dipekirakan karena mereka sudah mengerti cara berhubungan secara aman.
"Ibu rumah tangga sebagian tertular suaminya yang kerja di luar kota dan suka 'jajan', dia berganti-ganti pasangan atau dia kecanduan narkoba dan menggunakan jarum suntik bersamaan dengan pengguna lainnya," bebernya.
Berdasar wilayah penyebaran, wilayah Kecamatan Balen paling banyak, yakni, ada 15 orang, Baureno 15 orang, Bojonegoro 13 orang, Padangan 10 orang, dan Sukosewu delapan orang, Kapas delapan orang, Sumberejo delapan orang. "Tahun lalu paling banyak di Kecamatan Kalitidu dan Dander," katanya.
Data kasus pengidap HIV/AIDS sejak 1 April 1987 sampai dengan April 2015 total penderita 167.350 orang. Jawa Timur peringkat kedua kasus HIV. Pertama DKI Jakarta ada 35.716 orang disusul Provinsi Jawa Timur ada 21.632 orang, lalu Papua ada 18.147 orang, Jawa Barat ada 15.004 orang, dan Bali ada 10.750 orang.
"Sejak 2002 pengidap HIV/AIDS di Bojonegoro mulai didata, tahun kemarin nomor 10 se-Jatim, tahun ini nomor delapan," katanya.
Selama ini, upaya pihak KPA menekan penyebaran selalu koordinasi dengan anggota, koordinasi dengan dinas kesehatan, ada raktek merawat jenasah pengidap HIV/AIDS, lalu mengajak warga tes HIV/AIDS di masing-masing Puskesmas.
"Sosialisasi ke masyarakat, sekolah, kecamatan, dan desa sudah kami lakukan. Terus terang, baru tahun depan ada anggaran sosialisasi ke kecamatan," katanya
"Pengidap HIV masih bisa dibantu menggunakan anti retro viral (ARV) untuk mempersempit gerakan virus, tapi ketika hubungan seks tetap menular. Yang penting, jangan mengucilkan mereka (pengidap HIV/AIDS)" pungkasnya