Menkes: Kantin IPB Tak Terlalu Baik
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 28 mahasiswa IPB menderita hepatitis A.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menteri Kesehatan Nila Moeloek, menyatakan persoalan kebersihan di kantin Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi salah satu penyumbang berkembangnya virus Hepatitis A yang menyerang mahasiswa IPB.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 28 mahasiswa IPB menderita hepatitis A.
"Dari 28 itu, tiga sudah keluar dari rumah sakit, dua dirawat di rumah orang tuanya, dan 23 masih dirawat di RS Karya Bakti Pertiwi, dan Rumah Sakit Kartili Dramaga," kata Direktur Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor (IPB), Sugeng Santoso kepada TribunnewsBogor.com, di Kampus IPB Baranang Siang.
IPB menganggap penyakit hepatitis A yang menyerang 28 mahasiswa ini sebagai kejadian luar biasa.
"Sebelumnya belum pernah ada, ini yang pertama kali, dan kami anggap sebagai kejadian luar biasa (KLB) yang perlu segera dilakukan penanganannya," ujar Sugeng.
Menurut dia, 28 mahasiswa itu tidak termasuk satu mahasiswa fakultas kehutanan Senna Desvia yang meninggal beberapa waktu lalu.
"Untuk kematian Senna, kami masih lakukan koordinasi dengan pihak RS Karya Bakti Pertiwi untuk menghimpun data yang sebenarnya.
Sementara, menurut dokter di sana, Senna buka terserang hepatitis A, melainkan hepatitis B," sambung Sugeng.
Mewakili IPB, dia turut berduka cita, dan menyesali kepergian Senna yang dikabarkan kekurangan biaya itu.
Padahal, menurut dia, IPB memiliki program penyangga kesehatan mahasiswa untuk membiayai mahasiswa sakit yang tidak memiliki biaya.
"Seandainya kami tahu dari awal, dan ada yang melapor bahwa Senna tidak ada biaya, tentunya kami tidak akan biarkan dia dibawa pulang," ujar dia.
IPB juga berjanji akan memberikan uang duka kepada keluarga Senna. (Tribunnews.com)