Asyik dan Unik, Permainan Matematika Laulintas
Di satu meja mereka duduk saling berhadapan. Sedangkan di atas meja itu terdapat papan permainan berbentuk persegi.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sebanyak empat siswa sekolah dasar duduk di kursi ditemani seorang polisi wanita cantik di Graha Bhayangkara, Jalan Cicendo, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (29/12/2015).
Di satu meja mereka duduk saling berhadapan. Sedangkan di atas meja itu terdapat papan permainan berbentuk persegi.
Dengan canda dan tawa, para anak-anak terlihat begitu asyik memainkan permainan tersebut.
Mereka terlihat mengocok dadu dan membuka kartu yang ada di tengah papan permainan itu.
Setiap anak menyebutkan tulisan yang ada di kartu tersebut. Tulisan itu berupa peraturan lalu lintas atau rambu lalu lintas dengan keterangannya.
Anak-anak itu mencoba memainkan permainan yang tergolong unik. Mau tahu permainannya?
Ya, permainan itu menyerupai dua jenis permainan ketangkasan dan ketrampilan, yakni monopoli dan ludo.
Permainan itu dinamakan game matematika lalu lintas yang merupakan gabungan konsep permainan monopoli dan ludo.
Game matematika lalu lintas itu merupakan program Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat untuk pendidikan lalu lintas sejak dini, yang pengembangannya bekerjasama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Bogor.
Program itu diluncurkan di Graha Bhayangkara siang tadi.
Game matematika lalu lintas merupakan satu dari empat program yang merupakan inovasi pelayanan masyarakat.
Presiden Direktur KMP, Ridwan Hasan Saputra, mengatakan game matematika lalu lintas merupakan permainan gabungan antara ludo dan monopoli untuk mempermudah anak-anak mengenal peraturan dan rambu lalu lintas.
Dalam permainanya, ada petunjuk dan pertanyaan yang berkaitan dengan peraturan dan rambu lalu lintas.
"Kami buat permainanya dan Polda Jabar yang buat pertanyaan yang berkaitan dengan lalin. Tujuannya untuk mengetahui peraturan dan rambu lalu lintas serta mengenal matematika sejak dini dengan cara menyenangkan," kata Ridwan.
Permainannya, kata Ridwan, sangat mudah dilakukan anak-anak usia lima tahun sampai 12 tahun.
Aturan permainannya hampir menyerupai ludo. Setiap pemain harus melangkahi satu persatu kolom kecil yang ada di papan ludo.
Hanya saja dalam game matematika lalu lintas tidak berlomba mengarahkan setiap biji dadu hingga ke titik finish dengan langkah sesuai dengan angka dadu.
"Kalau permainan ini setiap pemain harus mengitari empat persegi kecil yang ada di dalam papan permainan. Di setiap persegi kecil itu setiap pemain berkesempatan membuka 16 kartu tentang pengetahun lalu lintas," katanya.
"Setelah empat persegi mereka lintasi, baru mereka pindah ke persegi besar," ujar Ridwan.
Di persegi besar, kata Ridwan, setiap pemain berlomba menjawab dua pertanyaan dengan benar.
Pertanyaan yang berkaitan dengan lalu lintas itu didapatkan jika posisi pemain berada di titik yang telah ditentukan di kolom di persegi besar.
Karena itu tak semua pemain bisa langsung mendapatkan pertanyaan untuk memenangkan permainan.
"Intinya, di empat persegi kecil itu para pemain mendapatkan untuk informasi dulu. Ibaratnya belajar dulu. Setelah diputari, baru naik level ke persegi untuk mendapatkan pertanyaan yang berkaitan dengan lalu lintas," ujar Ridwan.
Dari sisi matematika, lanjut Ridwan, permainan itu mengajarkan anak-anak berhitung melalui dua dadu yang mereka lemparkan.
Sang anak bisa menjumlahkan nilai dua dadu yang telah mereka lemparkan untuk bisa memainkan permainan tersebut.
Di samping itu mereka mengenal jenis bilangan yang ada di matematika.
"Misalnya bilangan prima, kuadrat, mengenalkan juga konsep geometri. Terus terang matematikanya tidak sulit dan fokus ke pengetahuan lalu lintas karena takutnya kalau sulit penyerapan pengetahuan lalu lintas jadi tidak menarik," kata Ridwan.
Ridwan mengklaim, game matematika lalu lintas merupakan permainan baru diciptakan dan baru diluncurkan Polda Jabar.
Sejauh ini game tersebut sudah diuji coba di lima sekolah di Kota Bandung dan terus disosialisasikan.
Harapannya game tersebut bisa menjadi ekstrakurikuler di sekolah agar memberikan pemahaman tentang lalu lintas sejak dini.
"Banyaknya pelanggaran itu karena anak-anak sejak dini tidak diajarkan tentang lalu lintas di sekolah sehingga hal ini sangat penting karena mudah. Kami juga akan kembangkan terus untuk bisa lebih diterima dan kompleks," ujarnya.
"Awalnya kami buat permainan sederhana agar mudah dipahami dulu," ujar Ridwan. (*)