Dalam Tempo 48 Jam, Oposisi Suriah Kuasai Pusat Aleppo, Turki: Rezim Assad Langgar Perjanjian Astana
Turki memberi dukungan terhadap pergerakan pejuang oposisi anti-rezim Bashar Al Assad di Suriah, Rusia-Iran sebaliknya, justru membantu
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dalam Tempo 48 Jam, Faksi Oposisi Suriah Kuasai Pusat Aleppo, Turki: Rezim Assad Langgar Perjanjian Astana
TRIBUNNEWS.COM - Dalam waktu 48 jam, faksi oposisi bersenjata Suriah mampu menguasai wilayah di pusat Aleppo dan wilayah lain di pedesaan Idlib di barat laut Suriah, Khaberni melaporkan Sabtu (30/11/2024).
Laporan tersebut mencatat, serangan cepat ini merupakan serangan pertama dalam kurun waktu 5 tahun.
"Kelompok oposisi bersenjata yang melawan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad maju ke Aleppo pusat Jumat malam," tulis laporan Anews.
Baca juga: Pakai Kekuatan Seadanya, Angkatan Laut Iran Klaim Sukses Usir Pasukan AS di Laut Lepas
Menurut sumber setempat, pasukan oposisi telah memasuki pusat kota Aleppo sekitar tengah hari dan pada malam harinya telah maju lebih jauh ke daerah dalam.
Para anggota petempur oposisi dilaporkan mencapai Lapangan Sadallah al-Jabiri, sebuah lokasi penting di Aleppo, dan menguasai wilayah seluas 400 kilometer persegi (154 mil persegi) dalam prosesnya.
Kelompok tersebut juga membuat kemajuan di provinsi Idlib, memasuki kota Saraqib yang sangat penting dan strategis, yang memegang peranan penting bagi rute pasokan dan kendali regional.
Dalam pengumuman terbaru dari pihak oposisi, mereka mengambil alih Benteng Aleppo dan Masjid Umayyah di gubernuran tersebut setelah memasuki kota dan banyak lingkungan sekitarnya.
Pihak oposisi memberlakukan jam malam di kota itu hingga besok pagi demi menjaga keselamatan warga sipil.
Perkembangan ini terjadi pada hari ketiga pertempuran “Mencegah Agresi” yang dilancarkan oleh oposisi bersenjata Suriah, sebagai respons terhadap peningkatan serangan dan mobilisasi rezim untuk menyerang basis mereka.
Oposisi bersenjata sebelumnya mengumumkan penguasaannya atas gedung Kegubernuran Aleppo, istana kota, markas polisi, Benteng Aleppo, dan Universitas Aleppo di pusat kota.
Oposisi bersenjata mengatakan kalau para pejuangnya menguasai sebagian besar wilayah barat Aleppo dan sejumlah besar wilayah selatan, timur dan tengah.
Pasukan oposisi juga menguasai pusat penelitian ilmiah, perguruan tinggi militer dan artileri, gedung keamanan militer, dan situs militer lainnya.
Detail Lain
Dalam rincian lainnya, oposisi bersenjata Suriah mengonfirmasi kalau jumlah desa yang dikuasainya di pedesaan barat dan selatan Aleppo mencapai tujuh puluh kota, desa, dan lokasi militer.