Waspada, Jumlah Penderita DBD di Riau Meningkat
Masyarakat di minta untuk waspada terhadap serangan penyakit Demam Berdara Dengue (DBD)
Editor: Bian Harnansa
Laporan reporter Tribunpekanbaru.com, David Tobing
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Masyarakat di minta untuk waspada terhadap serangan penyakit Demam Berdara Dengue (DBD), pada musim pancaroba saat ini.
Pasalnya, sejumlah warga di Pekanbaru, Riau, mulai terkena penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aider aegypti.
Seperti yang dialami oleh Putri Clara (11) dan Sultan (2), kedua anak dari Yuliana, warga Tanjung Jati, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, harus dirawat intensif di RSUD Arifin Ahmad akibat DBD, Kamis (7/1/2016).
Kedua anaknya itu sudah dirawat selama lebih kurang dua lamanya.
Awalnya, terang Yuliana, kedua adanya secara bersamaan terserang demam tinggi, dan mengeluarkan mimisan darah dari hidung.
Dia kemudian membawa kedua anaknya ke rumah sakit RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.
Dari hasil pemeriksaan medis, kedua anaknya positif terjangkit penyakit DBD.
Dirinya mencurigai jika anaknya tertular.
Pasalnya, beberapa waktu sebelum anaknya mengalami demam, beberapa anak-anak dilingkungan rumahnya juga sempat terjangkit penyakit yang sama.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau merilis, priode Januari hingga Desember 2015 jumlah kasus penderita DBD mencapai 2675 orang.
Sementara itu, angka kematian akibat DBD mecapai 16 orang.
Jumlah penderita DBD mengalami peningkatan bila dibandingkan data tahun 2014 lalu, dengan jumlah kasus mencapai 2366 penderita.
Namun, angka kematian pada tahun 2015 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 lalu, yakni sebanyak 34 orang.
Warga diminta untuk melakukan upaya pencegahan penyakit DBD dengan melakukan tiga cara, yang dikenal dengan istilah 3 M Plus, yakni dengan mengubur barang bekas, menutup drum atau tempat penamgpungan air, dan menguras tempar air, serta menggunakan klambu, lotion, atau anti nyamuk.