Sejumlah Tokoh Nyatakan Wahdah Islamiah Bukan Teroris
Acara tersebut dihadiri beberapa tokoh Islam Nusantara di antaranya Hidayat Nur Wahid, Adhyaksa Dault, Ustaz Yusuf Mansur, dan Eggi Sudjana.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ustaz Zaitun Rasmin, menggelar klarifikasi di Restoran Pulau Dua, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016).
Acara tersebut dihadiri beberapa tokoh Islam Nusantara di antaranya Hidayat Nur Wahid, Adhyaksa Dault, Ustaz Yusuf Mansur, dan Eggi Sudjana.
Dalam acara tersebut Wakil Ketua Umum Wahdah Islamiah, Ikhwan membacakan klarifikasi atas pemberitaan MetroTV yang menyebutkan bahwa Wahdah Islamiah dan Ketua Umumnya, Zaitun Rasmin termasuk jaringan terorisme.
"Sehubungan dengan pemberitaan MetroTV pada program acara New Story Inside (NSI) tanggal 3 Januari 2016 pukul 15.55 WIB, di mana dalam pemberitaan tersebut ditampilkan slide yang menuliskan Wahdah Islamiah dan Ketua Umumnya Dr (HC) H Muhammad Zaitun Rasmin Lc. M.A. yang disebut Zainun Rasmin masuk dalam daftar jaringan terorisme di Indonesia," katanya.
"Maka menyikapi pemberitaan ini, Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiah menyatakan sebagai berikut: satu berita tersebut adalah tuduhan yang tidak benar, sehingga bisa menjadi fitnah dan pencemaran nama baik bagi Wahdah Islamiah dan pribadi ketua umumnya," tambahnya.
Setelah klarifikasi tersebut dibacakan, Zaitun Rasmin menegaskan dirinya bukanlah teroris seperti yang diberitakan dalam sebuah tayangan di media televisi nasional pada 3 Januari 2016.
"Kami sedih dengan keadaan ini, sesama anak bangsa harus berhadapan seperti ini. Tapi memang yang tidak betul itu harus diluruskan dan yang bisa merugikan harus dipulihkan," katanya.
"Saya secara pribadi sudah biasa dengan tuduhan miring, paling bersabar karena itu biasa terjadi di lapangan dakwah," ungkapnya.
Zaitun Rasmin juga meminta MetroTV untuk menayangkan klarifikasinya selama tiga hari.
Tidak hanya itu, ia juga berencana mengadukan salah satu televisi nasional tersebut ke Dewan Pers.
Dalam acara tersebut turut hadir meliput, juru kamera dan reporter MetroTV. (*)