Ketegangan Rapat Pleno Rekapitulasi Pilkada Kalteng
Ratusan polisi berjaga di halaman, hingga di bagian dalam hotel bintang empat di Jalan Imam Bonjol Palangkaraya ini.
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Banjarmasin Post, Faturahman
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Rapat pleno rekapitulasi hasil Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, di Hotel Aquarius, Jumat (5/2/2016), berlangsung tegang.
Ratusan polisi berjaga di halaman, hingga bagian dalam hotel berbintang empat di Jalan Imam Bonjol Palangkaraya ini. Bahkan di depan hotel terlihat mobil water canon dan Baracuda yang bersiaga.
Upaya pengamanan maksinal, untuk mengantisipasi jika terjadi aksi unjukrasa, maupun keributan lainnya pada saat pelaksanaan rekapitulasi hasil Pilgub Kalteng tersebut.
Pengalaman dalam ruangan hotel Aquarius juga tampak ketat. Tamu yang masuk ke dalam hotel wajib melewati pemeriksaan menggunakan metal detektor.
Ketegangan terjadi, saat pembahasan hasil rekapitulasi untuk kabupaten Kotim. Saksi dari Paslon Nomor urut 2, Willy-Wahyudi ( Wibawa) ini mencecar KPU sebagai penyelenggara.
Mereka mendesak KPU untuk menyerahkan salinan asli formulir C1 karena yang diterima hanya berupa fotocopy.
Demikian pula, Agustiana Tio Sitorus , Mantan Komisioner Bawaslu, dan Wakil Ketua Badan Saksi Pemilu Nasional DPP PDIP, Eko Sigit, juga mencecar Komisioner KPU dengan alasan serupa. Sebab, mereka hanya menerima salinan fotokopi formulir C1 di Kecamatan Antang Kalang dan Tualan Hulu.
Komisioner KPU, Daan Rismon, yang memimpin rapat pleno mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan salinan asli. Alasannya, dalam rekapitulasi di kecamatan tersebut sudah disepakati bersama dan diterima, meski hanya berupa fotocopy saja.
Komisioner KPU kemudian menghentikan rapat sementara karena jadwal salat Jumat.