Kadiskes Kota Bandar Lampung: Jangan Panik Tanggapi Virus Zika
Baru-baru ini nyamuk Aedes Aegypti kembali menjadi topik perbincangan dalam dunia kesehatan, terkait virus Zika.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Reporter Tribun Lampung, Ana Puspita
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG -- Baru-baru ini nyamuk Aedes Aegypti kembali menjadi topik perbincangan dalam dunia kesehatan.
Sebab, jenis nyamuk ini diketahui membawa satu lagi jenis virus baru, disamping dikenal sebagai vektor penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan juga chikungunya.
Adalah virus Zika. Virus ini disebut-sebut menimbulkan gejala penyakit yang sama dengan DBD, namun lebih berisiko saat menyerang ibu hamil.
Sebab, janin yang dikandung akan berisiko terlahir dalam keadaan microchepalus atau kepala yang lebih kecil dibanding ukuran normal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Edwin Rusli, menjelaskan bahwa virus Zika yang tengah marak saat ini muncul di Amerika Latin dan kawasan Karibia.
Virus ini belum masuk wilayah Indonesia. Meskipun begitu, perlu diwaspadai mengingat kondisi cuaca di Indonesia yang hampir sama dengan kedua wilayah tersebut.
Negara lain yang juga perlu waspada dengan penyebaran virus jenis ini termasuk di antaranya adalah Thailand, Malaysia, dan juga Filipina.
"Indonesia termasuk negara yang harus waspada. Selain karena kondisi cuaca, juga karena asal dari virus Zika yaitu nyamuk Aedes Aegypti yang juga menyebarkan penyakit DBD di Indonesia."
"Gejala yang ditimbulkan sama dengan DBD, sehingga pasien yang terkena virus Zika pun penatalaksanaannya sama seperti pada pasien penyakit DBD," jelas dr Edwin. (*)