Keseruan Trail Adventure di Kebun Pala dan Kopi Ungaran
Rombongan yang berjumlah 17 orang sarapan sembari minum kopi, ada juga yang memeriksa kondisi kendaraan sebelum adventure.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Mohamad Yoenus
Perut kenyang, mata mulai segar setelah menyeruput kopi hitam dan sepeda motor trail berbagai merk itu juga dalam kondisi baik, rombongan menuju ke dalam hutan.
Sekitar 300 meter dari pintu masuk hutan, para pemain trail adventure ini langsung disambut sebuah tanjakan curam setinggi 15 meter.
Bagi anggota klub Pendawa tanjakan ini bukanlah halangan yang berarti, namun bagi wartawan yang baru pertama kali mengikuti kegiatan trail adventure, tanjakan curam itu membuat ciut nyali.
Beruntung, rombongan saling mendukung dan membantu satu sama lain.
"Harus saling bantu, itu prinsip dasarnya. Tidak boleh jalan kalau masih ada satu orang yang belum melewati rintangan," kata Nyo.
Berhubung motor yang digunakan wartawan jenis trail bermesin dua tak, Nyo menyarankan agar posisi putaran mesin (RPM) saat menanjak harus tetap terjaga.
"Usahakan mesinnya tetap di RPM tinggi dan jangan nge-push kopling. Dibuka saja," ujar Nyo yang menunggu di ujung tanjakan.
Berhasil, rintangan pertama dilewati tanpa ada kendala.
Setelah tanjakan itu, jalur yang dilewati mulai dari hutan, pinggir jurang, hingga kebun jati.
Tak terasa rombongan sudah tiba di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Di lokasi ini, trabaser, sebutan bagi pemain trail adventure, masuk ke kebun pala.
Jalan tanah yang lembab licin menjadi tantangan tersendiri bagi para trabaser.
"Salah dalam pemilihan ban juga berisiko jatuh, apalagi kalau tanahnya padat dan lembab, pasti semakin licin," katanya.
Selain padat dan licinnya tanah kebun pala, tanjakan yang lebih terjal setinggi kurang lebih 50 meter harus ditaklukan.