Laporan Wartawan Tribun Manado, Alexander Pattyranie

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Bos Net In, Focksy Van Rapar, tersangka kasus penipuan berkedok investasi itu, banting setir jadi penjual jual bakso. 

Ia melakukannya untuk memenuhi tanggung jawab mengganti kerugian investor yang sudah menginvestasikan uang ratusan juta rupiah ke perusahaan yang dipimpinnya itu.

Saat ditemui di warungnya, yang terletak di ruko Megasmart Megamas Manado, Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (29/2/2016), ia sibuk menyiapkan semangkuk bakso buat pelanggan.

Menurut Focksy, usaha Bakso Mas Bro's bukan sepenuhnya milik pribadi. Ia dibantu para partner Net In yang berinisiatif memberikan solusi atau jalan keluar terhadap masalah yang dihadapinya.

"Salah satunya partner (berprofesi) pendeta menawarkan saya untuk membuka suatu usaha, jadi usaha bakso. Namanya Bakso Mas Bro's," ungkap Focksy yang didampingi beberapa pengacaranya.

Dari pantauan Tribun Manado, luas warungnya 5x5 meter. Di situ terdapat tiga meja dilengkapi kursi di setiap sisinya. Kemudian di samping kiri setelah pintu masuk terdapat gerobak bakso. 

Sedangkan di sudut kanan belakang terdapat meja kasir yang dijaga oleh rekannya.

Di samping meja kasirnya terdapat lemari kaca dan alumunium berisi beberapa menu makanan. Ada lauk pauk, nasi campur, dan beberapa jenis mi instan. Kemudian ada jarak untuk jalan menuju dapur. Terdapat pula lemari pendingin minuman.

"Apapun usaha yang bisa kita jalankan, kita akan jalankan. Selain jualan bakso kita juga menjual nasi campur, minuman, jus, pisang goreng, dan sebagainya," terang Focksy.