Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisruh Pelantikan Ketua LP2M di Universitas Lampung

Rektor Universitas Lampung (Unila) Hasriadi Mat Akin dinilai tak mempertimbangan aturan.

Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribun Lampung, Bayu Saputra

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Rektor Universitas Lampung (Unila) Hasriadi Mat Akin sudah melantik 25 pejabat baru di lingkungan kampus hijau tersebut beberapa waktu lalu.

Namun, pelantikan itu menuai kritik. Menurut seorang guru besar Unila, untuk beberapa faktor Rektor Hasriadi tak mempertimbangkan aturan (statuta).

Salah satunya tentang pengangkatan Warsono sebagai Ketua Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LP2M).

"Pak Warsono itu hanya memiliki angka kredit 380, sedangkan minimal untuk menjadi kepala LP2M itu angka kreditnya minimal 400, itu sudah menentang statuta Unila," katanya, Jumat (18/3/2016).

Ia menambahkan posisi ketua LP2M semestinya lektor kepala. Sementara, Warsono sejauh ini baru berposisi lektor. 

Persoalan lainnya adalah masa jabatan ketua LP2M yang seharusnya empat tahun. Namun jabatan yang diemban ketua LP2M terdahulu sebelum Warsono baru satu tahun dan tiba-tiba diganti. 

Berita Rekomendasi

"Harusnya itu kan empat tahun dahulu boleh diganti ketua LP2M, bukan seperti ini baru satu tahun menjabat kok tiba-tiba diganti," katanya

Sementara, saat diminta penjelasan seputar hal ini, Rektor Hasriadi Mat Akin enggan menjawab. 

"Nanti ya, saya sedang ada tamu, nanti ya," katanya di ujung telepon saat dihubungi Tribun Lampung

Berdasarkan Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Permen Ristek Dikti) Nomor 6 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Lampung (Unila), untuk bisa menjadi ketua lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LP2M)  harus memiliki angka kredit minimal 400 atau posisi jabatan sebagai lektor kepala.

Namun, pada kenyataanya angka kredit Ketua LP2M Warsono  hanya 380 (lektor),  tak mencapai 400.

Warsono selaku Ketua LP2M Unila saat dihubungi Tribun Lampung, Jumat (18/3), enggan berkomentar saat ditanya angka kredit yang dipegangnya saat ini.

"Buat apa Pak menanyakan angka kredit saya, silakan saja ke warek II ya," kata Warsono yang buru-buru menutup teleponnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas