Gaji Belum Dibayar, Karyawan PT Nyonya Meneer: Buat Makan Saja Saya Utang
Karyawan yang mogok, mayoritas adalah ibu-ibu yang sudah bekerja puluhan tahun di PT Nyonya Meneer.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi dan M Sofri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sejumlah pekerja PT Nyonya Meneer melakukan aksi mogok kerja di Kaligawe, Semarang, Kamis (24/3/2016).
Mereka terpaksa melakukannya sebagai ungkapan kekecewaan karena empat bulan belum gajian.
Para pekerja tersebut mayoritas adalah ibu-ibu yang sudah bekerja puluhan tahun di PT Nyonya Meneer.
Mereka sampaikan keluhan kondisi ekonomi rumah tangganya yang belum gajian sejak Desember 2015 hingga kini.
Sedangkan, pekerja harian, juga belum gajian selama 12 minggu atau tiga bulan sejak Januari 2016.
Padahal tiap hari pabrik PT Nyonya Meneer tetap produksi dan memasarkan produknya. Saat ini perusahaan jamu berusia 97 tahun itu memiliki sekitar 1.700 karyawan.
"Buat makan saja saya harus utang. Kami sudah puluhan tahun bekerja di sini. Seberapa loyal kami ini. Kami tidak menuntut lebih kepada perusahaan. Kami hanya ingin gajian tiap bulan," kata seorang pekerja yang turut mogok kerja.
Penelusuran Tribun Jateng dari para karyawan, untuk karyawan harian bagian produksi, PT Nyonya Meneer menerapkan sistem "merumahkan" karyawan: dua minggu bekerja, satu atau dua minggu dirumahkan.
Beberapa hak karyawan, kata dia, juga tidak diberikan perusahaan di antaranya uang cuti hamil, jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan, dan pesangon bagi pensiunan.
Mereka menyampaikan keluhan. Namun, tetap ingin kerja di Nyonya Meneer asal gajian lancar. Perwakilan pekerja dan manajemen akhirnya melakukan mediasi.(*)