Konsep Pasar Tradisonal Modern Sentra Antasasi Kalsel yang Diidamkan Itu Hanya Cerita
Harapan jauh dari terwujud. Sentra Antasari tak ubahnya menjadi sebuah pasar tradional biasa.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Ratino Taufik
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Pada awal pembangunannya, Sentra Antasari digadang-gadang menjadi salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kalimantan Selatan yang menggabungkan konsep pasar tradisonal dan modern.
Namun harapan tersebut jauh dari terwujud. Sentra Antasari tak ubahnya menjadi sebuah pasar tradional biasa.
Mengunjungi pasar yang berada di Jalan Pengeran Antasari ini, kita akan disuguhi dengan pemandangan kumuh dan terkesan tak terawat.
Baru sampai di pintu utama saja, sudah disuguhi dengan kanopi yang rusak dan adanya pedagang yang berjualan di terasnya.
Deretan Sepeda motor juga dengan nyamannya parkir di depan teras pintu utama.
Masuk ke dalam bangunan utama Sentra Antasari suasana pengap akan langsung menghampiri.
Lantai pasar kusam, bahkan di beberapa tempat ubin lantai sudah berlubang.
Aroma menyengat langsung tercium, apalagi mendekati los pedagang sayur dan ikan.
Banyak toko yang tutup, dan jangan heran apabila menjumpai sampah berserakan di lantai pasar.
Nur salah satu pemilik toko di Sentra Antasari mengaku ketidaknyamanan akan semakin terasa saat listrik padam.
"Selain gelap juga hawanya tambah panas," ungkapnya.
Saat hujan deras turun, jalan di sekitar komplek Sentra Antasari akan berair dan becek.
Hal tersebut semakin menambah kesan tidak nyaman dan kumuh. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.