Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Hanura Dukung Ahok, Dua Wakil DPD Mundur

Di balik seragam Partai Hanura yang mereka kenakan tersebut, terdapat kaus putih bertuliskan "HATI NURANI SAMPAI MATI NO AHOK!!!"

Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Mohamad Yoenus

Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat) mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, membuat kecewa dua kadernya.

Mereka di antaranya, Wakil Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Hanura DKI Jakarta, Rachmat H.S. dan Bustami Rahawarin Wakil Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Bidang pembinaan legislatif dan eksekutif Hanura DKI Jakarta.

Mereka menolak keras keputusan partainya yang mendukung Gubernur Ahok tersebut.

Mereka akan menyerahkan surat pengunduran diri dan menyerahkan seluruh atribut yang menjadi simbol keanggotaan Partai Hanura.

Mengenakan seragam Hanura, Rachmat membacakan pernyataan pengunduran dirinya dan rekannya kepada para awak media, di Sarinah, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Psuat, Minggu (27/3/2016).

Ia menjelaskan keputusan partainya tersebut menurutnya, tidak sesuai dengan platform dan jargon Partai Hanura

Berita Rekomendasi

"Saya, Rachmat H.S., Wakil Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Partai Hanura DKI (Jakarta) Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) bersama saudara Bustami Rahawarin Wakil Ketua (Dewan Pimpinan Daerah) Bidang pembinaan legislatif dan eksekutif ingin menyatakan, bahwa didukungnya saudara Ahok menjadi calon Gubernur DKI Jakarta oleh Partai Hanura menurut kami, ini sangat tidak sesuai dengan platform partai, dengan jargon, di mana jargon partainya adalah selalu kita melakukan sesuatu dengan pendekatan hati nurani," ucapnya.

"Oleh karena itu, kami akan memberikan surat kepada ketua umum, maupun kepada ketua Partai Hanura DKI Jakarta, mengenai surat pengunduran diri saya, mulai tanggal hari ini, 27 Maret 2016," ujarnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, bahwa sepak-terjang Gubernur Ahok yang mengedepankan hard power dalam menertibkan pemukiman-pemukiman ilegal, adalah tidak sesuai dengan jargon Partai Hanura.

Pernyataan tersebut disertai dengan pelepasan seragam Partai Hanura oleh keduanya, sebagai simbol bahwa mereka telah mengundurkan diri dari Partai Hanura.

Di balik seragam Partai Hanura yang mereka kenakan tersebut, terdapat kaus putih bertuliskan "HATI NURANI SAMPAI MATI NO AHOK!!!"

Sebagaiamana diketahui, Partai Hanura mendeklarasikan dukungan terhadap Gubernur Ahok dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang, pada sabtu lalu. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas